Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir MSi memberikan kajian Ramadhan terkait tiga spirit Muhammadiyah majukan bangsa. (disty/humas) |
KETUA umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr Haedar Nashir MSi menekankan, bulan Ramadhan adalah media yang tepat untuk memupuk tiga karakter terpenting bagi keberagamaan Indonesia. Tiga kerakter tersebut yakni muroqobah, rif’ah, dan ukhuwah. Jiwa muroqobah ialah jiwa yang selalu mendekatkan diri pada Allah dan perasaan selalu diawasi oleh Allah. “Waspada untuk selalu melakukan kebaikan dan takut melakukan keburukan. Dengan memiliki karakter muroqobah, pemimpin-pemimpin bangsa tak akan melakukan kebaikan krena riya’ dan tidak melakukan keburukan ketika punya peluang,” urainya.
Karakter kedua yakni rif’ah atau berjiwa mulia, luhur, dan utama. Mengutip hadis Nabi, Haedar mengungkapkan karakter rif’ah ini dapat terwujud dalam tiga hal, yakni menautkan kembali relasi dengan orang yang memutuskan, menghalalkan apa yang diharamkan orang pada diri kita, dan berbuat lembut hati pada orang yang berbuat bodoh. “Jika jiwa rif’ah dipraktikkan dalam kehidupan kebangsaan, meskipun ada dinamika, maka akan terbentuk masyarakat yang damai, bajik, dan selalu memupuk kebersamaan. Kalau ada yang menyulut sesuatu yg membuat kelompok kita terbakar, maka dengan jiwa rif’ah akan menjadi dewasa.”
Karakter ketiga yakni ukhuwah, rasa persaudaraan yang selalu ingin berbagi untuk orang lain meski berbeda agama dan pilihan politik. Ukhuwah lahir dari semangat bahwa Allah menciptakan manusia dengan semangat untuk saling mengenal. “Pupuk dan rawat semangat hidup bersama dan mau berkorban,” tukasnya. Untuk itu, filantropi menjadi gerakan yang terus digiatkan Muhammadiyah. Usaha turut membangun bangsa melalui berbagai bidang dengan semangatukhuwah, turut berbagi dan menyejahterakan berbagai elemen masyarakat.
Dalam konteks ini, Haedar menyebutkan UMM merupakan salah satu kampus kebanggan filantropi Muhammadiyah di Jawa Timur yang menjadi bagian penting dalam kiprahnya memajukan bangsa. “Dari kampus ini sudah lahir dua anak bangsa yang diwakafkan untuk berbagi mencerdaskan bangsa, yakni Pak Malik Fadjar dan Muhadjir Effendy,” ujarnya pada Kajian Ramadhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di UMM Dome (3/6).
Sementara itu Ketua Umum PWM Jawa Timur Dr Saad Ibrahim MA dalam sambutannya mengatakan, semangat Muhammadiyah untuk berkontribusi bagi kemajuan bangsa termanifestasi dalam amal usaha di berbagai bidang. Di Jawa Timur, lanjutnya, amal usaha Muhammadiyah di antaranya 784 sekolah, 32 pondok pesantren, 6 universitas, dan 16 sekolah tinggi. (ich/han)