Suasana Training of Trainer (ToT) sahabat LP3A Universitas Muhammadiyah Malang. |
MENINDAKLANJUTI peran dan fungsi Lembaga Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LP3A) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), LP3A membentuk sahabat LP3A. Perannya, sahabat LP3A akan membantu lembaga ini untuk mensosialisasikan gerakan anti-kekerasan pada perempuan dan anak ke masyarakat luas.
Kepala LP3A, Thatit Manon Andini menyatakan, sahabat LP3A ada untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan kinerjanya LP3A. “Lingkup kerja kita sangat luas, oleh karena itu kita akan membutuhkan banyak tenaga untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang bahayanya kekerasan pada perempuan dan anak,” jelas Thatit.
Tidak hanya berfokus pada kekerasan perempuan dan anak. Sebanyak 180 sahabat LP3A juga akan melakukan penanganan serta mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkoba dan HIV/AIDS serta pemberdayaan perempuan dan anak. Kelebihan lainnya, sahabat LP3A akan lebih mudah mendekati mahasiswa untuk mensosialisasikan tugasnya. Untuk target awal, lanjut Thatit, LP3A hanya membutuhkan 100 orang saja. Namun, antusiasme mahasiswa sangat tinggi sehingga yang mendaftar lebih dari yang ditargetkan. “Sahabat LP3A berasal dari mahasiswa, maka akan lebih mudah untuk menyasar mahasiswa dalam mensosialisasikan tugasnya,” ujar Thatit.
Tidak berhenti sampai disitu, selain tugas sosialisasi, sahabat LP3A juga akan melaporkan hingga mengatasi permasalahan yang sangat penting tersebut. Dalam rangka membekali sahabat LP3A dalam melaksanakan tugasnya, LP3A UMM menggelar Training of Trainer (ToT) sahabat LP3A, Sabtu (15/4) di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMM. Menurut Thatit, dengan membekali sahabat LP3A, mereka akan lebih percaya diri dalam melaksanakan tugasnya.
Bekerjama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang dan Polres Kota Malang, LP3A membekali sahabat LP3A mengenai narkoba, kesehatan dan kekerasan pada perempuan dan anak. Sejauh ini, LP3A akan terus memperkaya pengetahuan sahabat LP3A agar dapat dengan mudah mensosialisasikan pada masyarakat nantinya. Selain pembekalan, ke depan sahabat LP3A akan diturunkan ke masyarakat langsung untuk menangani berbagai permasalahan.
Salah satu pemateri dalam acara ToT, Kepala BNN Kota Malang, AKBP Ir. Bambang Sugiharto, M.Si menyampaikan tentang antisipasi penyalahgunaan narkoba. Bambang menjelaskan, pengedaran narkoba saat ini sudah tidak terbatas, ia dapat terjadi di mana saja dan dapat menjerat siapa saja. Kampus juga bisa menjadi salah satu tempat pengedaran barang haram tersebut. “Sepanjang 2010-2015, ada 103 sindikat yang mengedarkan narkoba yang tersebar pada lingkungan kerja, lingkungan pendidikan dan masyarakat,” ungkapnya. (jal/han)