PERTAMA kali menginjakkan kakinya di kampus ini, Inna Rebeysta, mahasiswi asal Ukraina, langsung terkesan dengan suasananya. “Banyak mahasiswa lalu lalang, banyak gedung-gedung besar, seperti ada kehidupan di sebuah kota kecil namun isinya hanya mahasiswa dengan beragam aktivitasnya,” ungkapnya kagum.
Inna mengibaratkan, UMM seperti kota kecil dalam sebuah kota. “Ketika memasuki gerbang kampus ini, nuansa pendidikan langsung terasa. Tak hanya di ruang-ruang kelas, tapi taman-tamannya juga sangat nyaman sebagai tempat belajar yang menyegarkan,” katanya.
Cuaca kota Malang yang mirip dengan Ukraina membuat Inna semakin betah di kampus ini. “Orang Eropa biasanya susah beradaptasi di Indonesia, terutama karena masalah cuaca. Namun, di Malang cuacanya mirip dengan di Ukraina jadi rasanya betah,” ucap mahasiswi peraih beasiswa Darmasiswa RI ini.
Pilihan Inna untuk kuliah di UMM lantaran rekomendasi dari temannya yang kebetulan pernah kuliah di salah satu kampus di Yogyakarta. “Teman saya bilang, UMM adalah kampus yang bagus. Kampus ini katanya merupakan salah satu kampus terbaik di Indonesia,” ungkap Inna yang baru pertama kali ke Indonesia ini.
Inna merupakan salah satu dari 86 mahasiswa asing yang mengikuti rangkaian Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) yang berlangsung sepanjang 8-12 September 2015 bersama lebih dari enam ribu mahasiswa lainnya. Inna juga akan bergabung dengan lebih dari 200 mahasiswa asing lainnya yang telah terlebih dahulu menjadi mahasiswa UMM.
Pada Pesmaba kali ini, negara asal mahasiswa asing kian meningkat, yaitu berasal dari 24 negara, yaitu Afganistan, Aljazair, Amerika Serikat, Australia, Belanda, Bulgaria, India, Irak, Jepang, Jerman, Kamboja, Malaysia, Maroko, Palestina, Polandia, Republik Ceko, Rumania, Singapura, Spanyol, Sudan, Thailand, Ukraina, Uzbekistan, dan Vietnam. (zul/han)