Dua mahasiswa Teknik Sipil peraih juara internasional (Foto: Istimewa) |
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melakukan inovasi di berbagai bidang. Terbaru, inovasi model jembatan yang dirancang oleh dua mahasiswa teknik sipil UMM berhasil meraih juara tiga pada kompetisi internasional, Bridge Design Competition di Nanyang Technology University (NTU) Singapura, akhir April lalu. Pada kompetisi tersebut, Erwin Yoga Pratama dan Aliek Puji Wahyudi harus bersaing dengan 95 tim lainnya yang berasal dari Malaysia, Vietnam, Mesir, India, Indonesia dan Singapura.
Erwin mengatakan bahwa proses pembuatan model jembatan berlangsung singkat. Dari proses pengumuman petunjuk teknis perlombaan sampai tahap pengumpulan model hanya berkisar dua hari saja. Adapun perancangan model jembatan didasarkan pada studi kasus yang diberikan oleh panitia.
Baca juga : Dari Amerika hingga UEA, Ini Kisah Idul Fitri Sivitas Akademika UMM
“Dalam merancang jembatan, kami merancang inovasi di beberapa aspek. Contohnya adalah pengurangan berat jembatan, pengurangan jumlah rangka, serta pengurangan biaya pembangunan jembatan. Hal ini dilakukan agar jembatan yang dirancang lebih efisien dan efektif tanpa mengurangi faktor keamanan. Adapun pembuatan model dilakukan dua kali yaitu saat tahap awal setelah pendaftaran dan tahap pertengahan untuk menentukan 15 besar. Kedua model tersebut juga memiliki studi kasus yang berbeda-beda,” jelasnya.
Pada model jembatan yang kedua, anak pertama dari dua bersaudara itu menjelaskan bahwa mereka membuat jembatan campuran antara jembatan beton dan jembatan rangka. Jangka waktu pengerjaan model jembatan juga lebih lama dibanding model sebelumnya, yaitu tujuh hari. Penggabungan kedua jembatan ini berfungsi untuk mengatasi kasus yang ada di lapangan. “Untuk model jembatan yang kedua, ada beberapa area yang tidak bisa dilewati kendaraan. Oleh karenanya, kami membuat gabungan dua model jembatan agar bisa membuat jembatan baru yang berkelok,” ungkap Erwin.
Baca juga : Waterboom Sengkaling UMM, Wisata Keluarga yang Nyaman dan Aman
Terkait raihan juara ini, Erwin mengaku bahwa ia tidak menyangka dapat mengalahkan peserta lainnya dan dapat meraih juara tiga besar. Pasalnya, peserta yang ikut serta tidak tebatas dari Indonesia saja, tetapi juga beberapa negara. Banyak pula universitas-universitas ternama yang turut bersaing.
“Tahun lalu saya mengikuti perlombaan yang sama, namun gagal di tengah jalan. Alhamdulillah di tahun ini bisa lebih baik daripada tahun sebelumnya. Secara pribadi, saya juga ingin ilmu-ilmu dari kompetisi ini dapat kami bawa dan realisasikan ke pembangunan infrastruktur jembatan di Indonesia,” pungkasnya. (syi/wil)