Puan menerima penghargaan sebagai Keluarga Kehormatan UMM dan sebuah lukisan. |
UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM), kembali menggelar prosesi wisuda, di UMM Dome, hari ini (27/02). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Republik Indonesia, Puan Maharani, hadir di acara wisuda untuk memberikan orasi. Selain Puan, wisuda juga dihadiri Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang juga ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM, Prof HA Malik Fadjar, dan ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP, ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Ketua Bamus MPR RI yang sekaligus ketua Fraksi PDI Perjuangan, Drs. Ahmad Basarah, MH.
Rektor UMM, Fauzan, menerangkan kehadiran Puan merupakan salah satu upaya melanjutkan tradisi akademik UMM dengan mendatangkan tokoh sebagai sumber informasi bagi sivitas akademika dan keluarganya. “Kehadiran Ibu Puan penting sekali agar kita memperoleh informasi kebijakan di bidang sumberdaya manusia dan budaya dari tangan pertama,” ujarnya.
Selain itu, lanjut rektor, UMM memang selalu menjaga hubungan ideologis dengan anak keturunan tokoh Muhammadiyah. Seperti diketahui, Puan adalah putri Megawati Sukarno putri yang berarti cucu Proklamator, Sukarno, yang sekaligus tokoh Muhammadiyah pada zamannya. Istri Sukarno, Fatmawati yang juga nenek Puan, adalah tokoh ‘Aisyiyah di Bengkulu. Sedangkan Taufik Kiemas, ayahanda Puan, adalah mantan aktivis Pemuda Muhammadiyah.
Puan meninjau RS UMM. |
“Jadi kehadiran beliau di UMM ini sekaligus mengingatkan kepada publik bahwa Muhammadiyah memiliki peran kebangsaan yang sangat besar melalui tokoh-tokohnya,” kata Fauzan. Itulah sebabnya, pada peringatan Milad 50 tahun UMM tahun lalu Almarhum Taufik Kiemas dinobatkan sebagai penerima UMM Award untuk Tokoh Bangsa.
Hal senada diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah Muhadjir Effendy. Menurutnya, buyut Puan adalah ketua Muhammadiyah Bengkulu yang memiliki anak bernama Fatmawati yang aktif di Aisyiyah. Fatmawati adalah istri Bung Karno yang melahirkan Megawati Sukarnoputri, ibu Puan Maharani. “Ketika ketua Muhammadiyah dipegang mertuanya itulah Bung Karno aktif sebagai Ketua Majelis Pengajaran Muhammadiyah,” terang Muhadjir.
Sementara itu, dalam orasinya Puan berharap lulusan UMM sanggup menjadi sarjana yang memberi kontribusi kepada bangsa. Tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), katanya, harus dijawab dengan sumberdaya manusia unggul yang memiliki visi gotong royong. “Saya berulangkali mengatakan yang harus kita tonjolkan adalah semangat gotong-royong. Kata Bung Karno, jika Pancasila kita uraikan lagi maknanya, maka isinya intinya adalah semangat gotong royong itu,” tegas Puan.
Usai berorasi, Puan menerima penghargaan sebagai Keluarga Kehormatan UMM. Rektor menyematkan jas almamater merah, dilanjutkan dengan penyematan cincin, dan sebuah lukisan sketsa dirinya. Rombongan Puan juga meninjau RS UMM yang pada tahun 2014 diresmikan oleh Megawati Sukarnoputri. Di RSUMM Puan berfoto di depan prasastri peresmian dan ambulan sumbangan presiden RI ke-5 itu.
Dalam setahun UMM melaksanakan wisuda sebanyak empat kali dan kali ini merupakan wisuda ke 79 periode I tahun 2016 dengan jumlah lulusan sebanyak 1.002 orang. Mereka terdiri dari dari 7 lulusan Diploma I; 920 lulusan Sarjana Strata I; 74 lulusan Sarjana Strata II; dan 1 orang Doktor. Perlu kami sampaikan juga bahwa di antara lulusan S1 terdapat satu orang yang berhasil meraih gelar ganda (Twinning Program) dan ada 20 lulusan yang sudah meraih gelar Profesi Dokter. Pada wisuda ini, lulusan terbaik kali ini diraih Septa Waspada Hariyono Putra dari Fakultas Psikologi. (nas)