Country Director Asian Development Bank-Indonesia Jiro Tominaga saat berpidato dihadapan para wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). (Foto: Wildan Humas) |
Generasi Muda UMM harus mampu berkolaborasi, inovatif, dan berfikir terbuka dalam menghadapi era digital. Hal tersebut disampaikan oleh Country Director Asian Development Bank-Indonesia Jiro Tominaga saat berpidato dihadapan para wisudawan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia hadir dan menjadi pemateri pada kegiatan Wisuda ke-105 periode III yang dilaksanakan pada Selasa (20/09) lalu, berlokasi di Dome UMM.
Jiro sapaannya, mengatakan jika mahasiswa harus menjadi manusia unggul dan memiliki prestasi. Salah satu prestasi yang telah diraih mahasiswa UMM adalah memilih kampus putih. Hal ini dikarenakan UMM merupakan salah satu kampus terkemuka di Indonesia. Banyak prestasi yang telah dibuktikan UMM kepada Indonesia maupun dunia.
Baca juga : Syahrul, Mahasiswa UMM yang Juara di Olimpiade Siswa Nasional
“UMM menduduki peringkat enam kampus swasta terbaik di kawasan Asean. Kampus ini juga memperoleh peringkat pertama sebagai kampus Islam terbaik di dunia versi UniRank pada 2021. Hal yang lebih mengesankan lagi adalah dari 40.000 mahasiswa yang ada di UMM, 10% berasal dari mancanegara seperti Australia, Singapura, Malaysia dan Timor Leste,” ujar alumnus Keio University tersebut.
Pria asal Jepang ini juga terkesan dengan toleransi yang ada di UMM. Meskipun dijuluki kampus Islam terbaik dunia, namun UMM tidak hanya dihuni oleh mahasiswa beragam Islam saja. Terdapat pula mahasiswa yang beragama Kristen, Hindu dan Katolik yang belajar di sini. Selain itu, Jiro sangat mengapresiasi langkah yang dibuat UMM dalam mengembangkan pusat pendidikan digital yang dikolaborasikan dengan ekonomi.
Baca juga : Tiga Mahasiswa UMM Raih Juara Debat Nasional
“Centre of Excellence (CoE) yang sedang dikelola ini merupakan bukti jika UMM bersemangat untuk terus berinovasi. Saya rasa program ini akan membawa mahasiswa menjadi manusia yang mampu berkontribusi dalam rangka membuat dunia yang lebih baik,” kata Jiro.
Lebih lanjut, Jiro mengingatkan para wisudawan jika dunia saat ini memiliki ekspektasi yang sangat tinggi kepada generasi muda. Utamanya menyelesaikan berbagai masalah di era digital. Dalam menghadapinya, mereka harus berkolaborasi, bekerja sama, berpikir terbuka, serta berinovasi.
Menariknya, Jiro juga sempat menyinggung terkait masalah perubahan iklim. Ia mengatakan bahwa generasi muda di Benua Asia dan Pasifik berada di garis terdepan dalam kampanye melawan perubahan iklim. Salah satu artikel menjelaskan bahwa dampak krisis iklim lebih buruk dari pandemi. Perubahan iklim tersebut juga dapat merugikan Indonesia hingga 4% pada tahun 2030 nanti.
"Salah satu formula untuk melawan perubahan iklim adalah kolaborasi antara lembaga pemerintah dan lembaga pendidikan. Saya melihat UMM sebagai lembaga pendidikan sekaligus penelitian yang telah melaksanakan kolaborasi tersebut dengan efektif," ungkapnya.
Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd berpesan kepada wisudawan UMM untuk bisa hadir menjadi problem solver di tengah masyarakat dan bukan menjadi orang yang malah terlibat masalah. Ia menekankan mereka untuk tetap menjadi orang yang berpikir positif, agresif, dan berkemajuan. “Jangan sekali-kali berpikir pesimis ataupun berpikir mundur. Dunia memerlukan orang dengan kepercayaan diri yang kuat dan ketegasan yang hebat,” ungkap rektor asal Kediri tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Drs. Wakidi selaku Badan Pengurus Harian (BPH) UMM berpesan kepada para lulusan UMM untuk pantang menyerah menghadapi segala rintangan. Selain itu, jangan pernah berhenti meningkatkan diri agar lebih baik dan senantiasa bertawakal kepada Allah SWT. “Percaya diri adalah modal utama. Selanjutnya disusul oleh akhlakul karimah dan yang terpenting adalah kejujuran. Berpijaklah pada kejujuran supaya ke depan bisa sukses dalam menghadapi rintangan,” pungkas Wakidi mengakhiri. (Ros/Wil)