Kajian Ramadan UMM-PWM Jatim Undang Gubernur dan Ketum PP Muhammadiyah

Author : Humas | Senin, 19 April 2021 10:59 WIB
Haedar Nashir saat memberikan materi di Kajian Ramadhan (Foto: Istimewa)

Dalam rangka menyucikan hati dan meningkatkan iman di bulan suci Ramadan, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur (Jatim) dan UMM adakan Kajian Ramadhan. Agenda tersebut membahas mengenai sikap dan tindakan setelah pandemi berakhir. Adapun kajian tersebut dilaksanakan pada Sabtu (17/04) melalui Zoom dan kanal Youtube UMM serta TVMu.

Adapun acara ini mengundang Prof. Dr. Haedar Nashir , M.Si. selaku Ketum PP Muhammadiyah, dr Pandu Riono, dan Prof. Dr Abdul Mu’ti, M.Ed sebagai pemateri. Tak lupa, juga dihadiri oleh gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, untuk membuka acara dan memberi sambutan. Mereka didapuk untuk memberikan pandangan dan kajian akan langkah dan usaha yang bisa dilakukan di masa pandemi hingga usai.

Baca juga : Mahasiswa Kembangkan Desa Wisata di Gunung Budeg Tulungagung

Dalam paparanya, Haedar mengatakan bahwa kehidupan saat pandemi dan usai pandemi harus senantiasa membangun sikap ramah lingkungan. Selain itu juga selalu mengeratkan solidaritas di masyarakat. Hal itu dilakukan tidak lain untuk kebaikan masyarakat bersama.

“Dalam menghadapi pandemi dan pasca pandemi kita harus merekonstruksi kembali keimanan, ketakwaan, dan tauhid sesuai interkoneksi antara hablum minallah dan hablum minannas. Jika keduanya bisa dilaksanakan dengan baik, maka kehidupan akan bisa baik pula. Selain itu kita juga harus menumbuhkan sikap taawun agar dapat hidup bersama dalam keberagaman,” kata Haedar.

Di sisi lain, Pandu menerangkan terkait keadaan pandemi yang sedang dihadapi. Menurutnya, pandemi di Indonesia akan sulit diatasi karena herd immunity yang sukar tercapai. Hal ini terjadi karena berbagai faktor seperti masyarakat yang abai dengan protokol kesehatan dan virus Covid-19 yang terus bermutasi. “Namun kita bisa mengendalikan pandemi jika 40% penduduk Indonesia sudah di vaksinasi. Selain itu masyarakat juga harus lebih sadar akan pentingnya protokol kesehatan,” ujar ahli Epidemiologi UI itu.

Baca juga : Ajak Mahasiswa Berbisnis Sejak Dini, UMM Undang Alumni Sukses

Selain dari sisi epidemiologi, kajian ini juga membahas langkah-langkah yang bisa diambil pemerintah setelah pandemi berakhir. Khofifah mengatakan ada tiga langkah yang akan di kembangkan pemerintah pasca pandemi seperti lapangan kerja, keterjangkauan akses digital, dan keamanan masyarakat.

“Setelah berakhirnya pandemi kami akan memprioritaskan sektor ketenagakerjaan, percepatan digitalisasi pada sektor esensial, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan. Tidak berfokus pada kesehatan fisik saja, namun juga kesehatan psikologis,” terangnya lebih lanjut.

Pada kesempatan itu pula, Khofifah juga menilai bahwa UMM telah banyak membantu dalam penangan pandemi di Jawa Timur. Salah satunya dengan memberikan berbagai solusi  dalam pengembangan sistem penanganan Covid-19 di rumah sakit. "Selain itu, RS UMM juga telah membantu dalam menyediakan APD dengan mengajak UMKM untuk memproduksinya saat awal pandemi," pungkas Khofifah. (syi/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image