Rektor UMM, Fauzan berfoto bersama staf khusus bidang komunikasi publik Kemendikbud, Nasrullah dengan panitia Hari Film Nasional usai membuka acara. |
FILM merupakan salah satu media untuk mengedukasi masyarakat, sehingga film tidak hanya dituntut untuk menghibur saja, namun juga harus sarat nilai pendidikan. Hal tersebut disampaikan staf khusus bidang komunikasi publik Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nasrullah dalam gelaran diskusi, pameran dan pemutaran film animasi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (11/3).
Acara yang digelar di Theater UMM Dome selama dua hari (11-12/3) ini mengangkat tema “Merayakan Keberagaman Indonesia”. Di hadapan para peserta yang terdiri dari mahasiswa UMM dan sejumlah pegiat film Indonesia, Nasrullah mengajak untuk menumbuhkan literasi sejak dini melalui film animasi. “Film animasi dapat menjadi salah satu media untuk menumbuhkan literasi sejak dini,” jelasnya dalam acara yang digelar Pusat Pengembangan (Pusbang) Film Kemendikbud ini.
Bagi Nasrullah, bagian yang paling penting dari film animasi adalah penanaman karakternya. Penanaman karakter dalam film animasi adalah cara yang efektif dalam menyampaikan nilai pendidikan. Nasrullah mencontohkan, dalam film Upin dan Ipin, melalui karakter setiap lakonnya, film itu mengajarkan bahwa sesama saudara harus kompak, sesama teman suka menolong dan bahkan ada lakon yang menggambarkan sifat wirausahawan.
“Anak yang melihat film animasi tersebut secara tidak langsung akan mempraktekkan apa yang dilihatnya. Bahkan sekarang metode pengajaran membaca Al-Quran pun melalui film animasi,” imbuhnya.
Nasrullah menambahkan, Indonesia memiliki banyak tenaga trampil yang bekerja sebagai teknisi. Namun, sangat kekurangan tenaga ahli yang bekerja sebagai konseptor dan memikirkan nilai apa yang akan disampaikan film animasi tersebut. “Ini merupakan kritik bagi pegiat film animasi bahwa dibutuhkan juga penulis naskah yang mampu menyisipkan nilai-nilai edukatif tersebut,” ungkap Nasrullah.
Senada dengan Nasrullah, Rektor UMM Fauzan menyampaikan, pekerjaan membuat film merupakan pekerjaan yang sangat strategis. Pembuat film tidak hanya mengincar sisi materi saja tapi juga sisi edukatif. Butuh perencanaan yang sangat matang dalam membuat satu film. “UMM juga memiliki satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang fokus ke film yaitu Kine Club. Dan dengan adanya ini diharapkan bisa menjadi penyemangat baru dalam bidang perfilman,” jelas Fauzan.
Pada acara yang merupakan rangkaian perayaan Hari Film Nasional itu juga diputar film animasi karya siswa SMK Raden Umar Said Kudus yang berjudul ‘Pasoa dan Sang Pemberani’. (jal/han)