Kemenristek Dikti Sediakan 1000 Beasiswa ke Timur Tengah

Author : Humas | Rabu, 29 Maret 2017 15:55 WIB
Staf khusus Kemenristek Dikti KH. Dr. Abdul Wahid Maktub memaparkan peluang beasiswa di Timur Tengah. Foto : Rino Anugrawan 

BEKERJASAMA dengan Kementrian Pendidikan Saudi Arabia, Kementrian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) RI menyediakan 1000 beasiswa bagi program magister dan doktoral. Kerjasama tersebut dilakukan dalam rangka merespon perkembangan pendidikan yang semakin pesat.

Staf khusus Kemenristek Dikti KH. Dr. Abdul Wahid Maktub menyatakan solusi yang inovatif dapat muncul ketika lingkungan sudah bagus dan sangat mendukung. Lingkungan yang dibentuk seharusnya bukan hanya lingkungan formal, namun dibutuhkan juga lingkungan informal. “Semua beasiswa yang disediakan bertujuan agar bisa menghadirkan inovasi-inovasi yang cepat untuk permasalahan Indonesia,” jelasAbdul Wahidsaat presentasi beasiswa Timur Tengah akhir pekan lalu (25/3) di Ruang Sidang Senat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Dalam rancangan Kemenristek Dikti, pada 2015-2019 yang menjadi prioritas utama adalah peningkatan mutu pendidikan tinggi di setiap Perguruan Tinggi (PT). selain mutu pendidikan tinggi, relevansi, akses, daya saing dan juga tata kelola PT menjadi sasaran selanjutnya yang ingin diperbaiki Kemenristek Dikti hingga 2019 nanti. “Yang ingin meneruskan program magister dan doktoral harus rajinmengecek lamankita dan kalau bisa juga memiliki jaringan,” terangWahid.

Untuk mencapai mutu pendidikan yang ditargetkan, Kemenristek Dikti membuat grand design pendidikan tinggi 2015-2025. Konsep tersebut diantaranya memuat pemberian afirmasi pada PT yang masih lemah, pembedaan orientasi kampus menjadi konsep yang juga sedang digarap Kemenristek Dikti. “Perlu ada kampus yang diarahkan ke penelitian, kampus yang diarahkan ke pengajaran dan semacamnya,” imbuhnya.

Selain itu, target Kemenristek Dikti untuk peningkatan mutu adalah masuknya PT di Indonesia dalam world class university. Paling tidak, lanjut Wahid, minimal ada limaPT di Indonesia yang bisa masuk 500 PT terbaik versi QS Ranking. Inovasi dan komersialisasi di segala bidang yang dilakukan PT juga semakin lama perlu ditingkatkan. “Penelitian yang dilakukan sebagian bisa diproduksi secara komersial. Jika berkaitan dengan regulasi, maka peraturan yang menghambat pengembangan PT harus diperbaiki dan dimaksimalkan,” paparnya.

Menurut Wahid, selain gerakan strukturasi, gerakan kulturasi juga dibutuhkan di lingkungan PT. Gerakan kulturasi sendiri akan terbangun jika PT selalu memperbaharui caranya dengan metode yang lebih modern. Wahid berharap, penerapan gerakan kulturasi dapat menjadikan UMM sebagai father university atau universitas pelopor yang hidupnya diabdikan untuk orang lain atau life for other. (jal/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image