Direktur Pembelajaran Kemenristek Dikti, Dr. Paristiyanti Nurwardani, MP memberikan pemaparan mengenai program beasiswa credit transfer bagi mahasiswa dan dosen UMM di Auditorium UMM, Kamis (9/6). (Foto: M. Zulfikar Akbar) |
KEMENRISTEK Dikti memberikan kuota sebanyak 2250 mahasiswa dan staf di perguruan tinggi seluruh Indonesia untuk bisa mengikuti program beasiswa credit transfer pada 2016. Hal tersebut disampaikan Direktur Pembelajaran Kemenristek Dikti, Dr Paristiyanti Nurwardani MP pada kegiatan sosialisasi beasiswa credit transfer yang berlangsung di Ruang Sidang Senat UMM, Kamis (9/6).
"Syaratnya, universitas terlebih dahulu harus memiliki MoU, setidaknya ada joint curriculum minimal satu semester dengan perguruan tinggi yang dituju dan ada flexibility learning outcome dengan program studinya," jelas Paristiyanti.
Untuk kualifikasi bahasa Inggris, masing-masing wilayah memberikan standar yang berbeda. Paristiyanti menerangkan, untuk kawasan Asia mahasiswa harus memiliki nilai Test of English as a Foreign Language (TOEFL) minimal 550, untuk Eropa minimal 600 dan kawasan Amerika Serikat minimal 650. "Mahasiswa juga harus memiliki sopan santun yang baik. Pengalaman aktif di kegiatan sosial juga bisa menjadi nilai tambah yang menjadi keunggulan dan pembeda," jelasnya.
Ia berharap banyak mahasiswa UMM yang tertarik untuk ikut dalam program yang setiap tahunnya dibuka oleh Kemenristek Dikti ini. "Kami akan memperjuangkan setiap tahun kuota untuk program ini bertambah, UMM sebagai salah satu kampus ternama harus bisa memanfaatkan peluang ini," katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor I UMM, Prof Syamsul Ariffin MSi menjelaskan, UMM memiliki komitmen agar terus meningkatkan kerjasama di tingkat internasional untuk memberikan peluang mahasiswa UMM bisa menempuh studi di level internasional. "Ini adalah salah satu upaya untuk mencapai visi kami yakni mengembangkan internasionalisasi," paparnya.
Saat ini, lanjut Syamsul, kerjasama internasional UMM dalam skema credit transfer telah dilakukan dengan Tongren University, Tiongkok dan University of Minho, Portugal. "UMM juga akan terus mencoba menjalin kerjasama ini dengan universitas-universitas mancanegara lainnya," pungkasnya. (gas/han)