Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah yang diadakan oleh Direktorat Pascasarjana UMM. (Foto: Haqi Humas) |
Pada tahun 2021, tercatat ada 296.085 dosen aktif lulusan doktoral. Angka itu dinilai masih sangat kurang dibandingkan dengan kebutuhan pendidikan di Indonesia ini yang memiliki 273,5 juta penduduk. Melihat akan hal itu, Direktorat Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah yang termasuk dari bagian program visiting profesor. Adapun acara ini dilaksanakan pada tanggal 24-25 September lalu bertempat di Kapal Garden Hotel, Kabupaten Malang.
Prof. Akhsanul In'am, Ph.D. selaku Direktur Pascasarjana UMM mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membantu para calon doktor, profesor dan guru besar dalam penulisan karya ilmiah. Total ada 25 peserta yang berasal dari berbagai pergruan tinggi di Indonesia. Bahkan sederet peserta dari kampus-kampus luar negeri. Adapun agenda ini merupakan gelaran keempat yang sukses dilaksanakan.
“Selama program visiting profesor ini, sudah diikuti lebih dari 211 perguruan tinggi dari 40-an perguruan tinggi seluruh Indonesia dan perguruan tinggi dari luar negeri,” tambahnya.
In’am, sapaan akrabnya kembali menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk membantu para dosen, calon profesor dan guru besar untuk menyempurnakan karya jurnalnya. Utamanya agar bisa disubmit ke jurnal yang bereputasi. Bukan hanya dibantu, tapi juga didorong untuk bisa belajar mandiri dalam proses penulisan hingga pengumpulan artikel ilmiah.
Pria asli Kediri ini berharap setelah kegiatan ini ada bentuk kolaborasi yang kreatif antar perguruan tinggi baik itu nasional maupun internasional dalam bidang akademik. Di antaranya konferensi maupun dosen tamu. Sehingga budaya akademik seperti menjaga keilmuan dan kolaborasi antar universitas bisa terus terlaksana.
Sementara itu, antusiasme yang tinggi datang dari salah satu peserta, Dr. Makmur Harun. Ia yang datang dari University of Sultan Idris, Perak Malaysia ini berpendapat bahwa program visiting profesor ini sangat positif. Utamanya dalam membantu para akademisi menulis artikel ilmiah. Selain itu, pertemuan dengan akademisi lain juga memungkinkan kolaborasi lain yang bisa dikembangkan. Ia menilai kegiatan seperti ini harus digalakkan, bukan hanya oleh UMM tapi juga perguruan tinggi lain.
“Menulis artikel ilmiah dan mengumpulkannya ke jurnal bereputasi adalah bentuk tanggung jawab kami sebagai akademisi. Maka, kegiata seperti ini tentu sangat membantu kami untuk menyepurnakan, memperbaiki hinga menerbitkan tulisan kami,” pungkas Harun. (haq/wil)