Salah satu penampilan mahasiswi China. |
KERJASAMA Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) salah satu universitas kenamaan Tiongkok, Guangxi Normal University (GXNU), kembali berlanjut. Hal itu terungkap dalam kedatangan Rektor GXNU Qin Weiguo ke UMM untuk penandatanganan nota kerjasama (MoU), Jumat (16/12). Selain rektor, hadir pula Director of GXNU Dai Jiayi serta Deputy Director of International Admission Office, Lin Yukun.
Acara MoU dirangkai dengan presentasi beasiswa serta pagelaran buadaya Cina di Auditorium UMM. GXNU merupakan kampus yang terdiri dari 22 fakultas dengan kapasitas pengajar lebih dari 2000 orang. Seperti halnya UMM, GXNU juga memiliki tiga kampus dan mampu memadai kegiatan perkuliahan sebanyak 40 ribu mahasiswa.
Rektor GXNU dalam sambutannya menekankan bahwa saat ini titik fokus kampusnya yakni perluasan kerjasama internasional. “Hingga hari ini, univesitas kami telah menjalin kerjasama dengan 40 negara yang di dalamnya terdapat 200 lembaga,” kata Qin Weiguo di hadapan 300 mahasiswa UMM dan sejumlah perwakilan dari kedua belah pihak universitas.
Sementara itu, Rektor UMM Fauzan menyambut hangat kedatangan rombongan GXNU ke UMM. Fauzan berharap, kerjasama tidak hanya dilakukan di bidang pendidikan, namun juga kebudayaan.
Bagi Fauzan, UMM sudah tidak asing dengan nuansa Cina. Hal tersebut dibuktikan dengan dikukuhkannya UMM sebagai juara umum dalam ajang Lomba Pengetahuan Tiongkok yang diselenggarakan Konsulat Jendral Cina di Surabaya pada 10 Oktober-10 November silam.
“UMM menjadi juara umum dan sekaligus sebagai universitas yang mendelegasikan peserta terbanyak. Dan yang lebih menggembirakan, UMM telah menyisihkan 232 perguruan tinggi di Indonesia,” sebut Fauzan bangga.
Selain penandatanganan MoU, acara bertajuk China Scholarships and Cultural Performance ini juga menampilkan sejumlah pertunjukan dari kelompok tari dan suara yang secara khusus didatangkan langsung dari Cina. Salah satunya tembang tradisional Cina, Flying Song yang dibawakan guru Wen Zhezhao.
Flying Song merupakan salah satu jenis lagu tradisional suku Miao, terkenal di daerah Tai Jiang, Jian He, dan Kai Li; daerah tenggara Provinsi Gui Zhou. Lagu ini biasanya dinyanyikan oleh pemuda-pemudi untuk saling berkomunikasi. Lagu ini juga sering dinyanyikan dalam acara pernikahan dan hari raya daerah setempat untuk memeriahkan suasana.
Sebelumnya, antara UMM dan GXNU selama ini sudah menjalankan skema kerjasama dengan didirikannya Pusat Bahasa Mandarin atau China Corner di Perpustakaan Pusat UMM.
“Menariknya, bagi peserta kursus bahasa mandarin yang dapat mencapai tingkat intermediate atau menengah, berkesempatan memperoleh beasiswa guna mempelajari bahasa Mandarin di tempat asalnya, Cina. Demikian sebaliknya, saat ini Guangxi Normal University juga mengirim dua dosennya untuk mengajarkan Bahasa Mandarin di UMM,” terang Suparto, Asisten Rektor Bidang Kerjasama UMM. (ich/han)