Flying fox dan perahu karet jadi wahana asyik di pameran UKMFest UMM. (Foto: Syifa humas) |
Ada hal menarik dan tak biasa dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) belakangan ini. Beredar video permainan flying fox dan perahu karet di Kampus Putih. Rupanya, dua wahana tersebut adalah bagian dari UKMFest yang diselenggarakan sejak Selasa (17/5) lalu hingga akhir bulan Mei nanti.
Kepala Bagian Minat dan Bakat Frendy Aru Fantiro, M.Pd. mengatakan bahwa ada beragam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Lembaga Semi Otonom (LSO) yang disiapkan di booth. Hal ini bertujuan untuk mengenalkan kegiatan-kegiatan yang bisa diikuti mahasiswa selama kuliah. Mulai dari Divisi Mahasiswa Pencinta Alam (DIMPA), UKM E-sport, Putra Putri Kampus, dan puluhan lainnya.
“Agenda ini juga menjadi upaya kami untuk memeriahkan hadirnya kembali para mahasiswa di Kampus Putih. Sudah lebih dari dua tahun tidak ada kegiatan yang menarik karena sivitas akademika diharuskan untuk melaksanakan aktivitas belajar-mengajar sedara daring,” tambahnya.
Frendi, begitu ia kerap disapa, menjelaskan bahwa ujian tengah semester (UTS) ini menjadi aktivitas luring pertama bagi para mahasiswa. Apalagi dibarengi dengan hadirnya para peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Maka, untuk menyambut kedatangan mahasiswa, pihaknya menyiapkan berbagai sajian unik dan menarik. Dua di antaranya wahana yang bisa dicoba seperti flying fox dan perahu karet.
Terlihat animo para mahasiswa cukup tinggi. Banyak booth, hiburan dan wahana dipadati oleh anak-anak muda. Frendi mengatakan, kegiatan ini juga sempat trending di media sosial karena banyak orang tidak percaya ada flying fox di lingkungan kampus.
“Saya ingin dengan adanya UKMFest ini mahasiswa bisa didorong untuk tidak hanya fokus belajar. Tetapi juga mengembangkan potensi dan hobinya di sederet UKM yang sudah disiapkan oleh UMM. Apalagi ada banyak UKM baru yang selalu dihadirkan seperti Biru Flying Club yang menjadi satu-satunya UKM di Indonesia yang fokus dalam dunia dirgantara,” harapnya.
Terkait flying fox dan perahu karet, Ketua UKM DIMPA Ali Mansur mengatakan bahwa pihaknya sangat mengutamakan keselamatan. Pemilihan tempat dan peralatan sangat diperhatikan. Misalnya saja seling baja yang dinilai bisa menahan beban dengan baik secara terus menerus.
“Kami membutuhkan waktu sekitar lima hari untuk mempersiapkan semuanya. Adapun kami juga ingin memberikan pengalaman seru dan menarik kepada para mahasiswa UMM serta para peserta UTBK sekaligus mengenalkan UKM DIMPA pada khayalak luas,” tuturnya.
Salah satu pengunjung, Andico mengaku sangat tertarik dengan UKMFest. Ia mengaku bahwa berbagai pertunjukan yang digelar pada saat UKMFest membantunya untuk rehat sejenak setelah UTS. “Ini pertama kalinya saya ke kampus untuk UTS setelah sebelumnya menjalani perkuliahan secara daring. Kegiatan ini sangat seru sekali. Kapan lagi bisa outbound gratis di kampus kan? Saya harap ke depan akan ada lebih banyak kegiatan seperti ini lagi,” pungkas mahasiswa fakultas hukum itu. (syi/wil)
Penulis:Syifa Dzahabiyyah | Editor: Hassanalwildan Ahmad Zain