Kolaborasi Mahasiswa UMM-Politeknik Singapura Tingkatkan Produksi UKM

Author : Humas | Kamis, 17 September 2015 18:00 WIB
PAMERKAN PRODUK: Sejumlah pengunjung melihat-lihat produk hasil kerjasama mahasiswa UMM dan Politeknik Singapura pada kegiatan eksibisi di Aula BAU UMM.

KEGIATAN Learning Express (LEx) hasil kolaborasi 25 mahasiswa Singapore Polytechnic dan 25 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selama dua pekan ini, yaitu pada 6-16 September, melahirkan tiga produk teknologi baru yang dapat langsung dimanfaatkan masyarakat kota Batu. Tiga produk itu dipamerkan melalui kegiatan Eksibisi LEx dan Closing Ceremony di Aula Biro Administrasi Umum (BAU) UMM, Kamis (17/9).

      Tiga produk itu merupakan hasil riset dan pengembangan teknologi yang dilakukan di tiga desa di kota Batu, yaitu desa Mojorejo dengan usaha abon lele, desa  Rejoso dengan usaha tas plastik dan desa Jeding dengan usaha pembibitan sayur. Pada prosesnya, para mahasiswa tersebut dituntut melakukan kerja nyata dengan metode design thinking.

      Dalam design thinking, menurut koordinator LEx UMM Zaky M Zulkarnain, mahasiswa diajak melakukan alasisis dan eksplorasi budaya di salah satu desa di Kota Batu. Mereka diminta mencari salah satu usaha yang bisa menginspirasi mahasiswa menghasilkan teknologi baru untuk mempermudah dan meningkatkan produksi kualitas usaha bagi masing-masing usaha kecil dan menengah (UKM) yang terdapat di desa tersebut.

      “Program LEx ini membuka kesempatan bagi mahasiswa Singapore Polytechnic dan UMM untuk saling belajar mengeksplorasi kehidupan bermasyarakat, menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian mereka,” kata Zaky.

      Salah seorang mahasiswa Singapore Polytechnic, Nicholas mengungkapkan bahwa dirinya sangat tertarik dengan proyek ini karena ia merasakan pengalaman yang berbeda. Saya sangat menikmati dalam mengerjakan proyek Abon Lele ini, karena ini pengalaman baru bagi saya. Tentu saja, kami melakukan proyek ini dengan sungguh-sungguh,” ucapnya.

      Senada dengan Nicholas, salah seorang mahasiswa UMM  yang terlibat dalam proyek ini, Adit, juga sangat merasakan dampak positif dengan adanya kegiatan ini. Adit merasakan betapa berbedanya bekerjasama dengan mahasiswa asing. “Kami menganalisa permasalahan dalam waktu yang sangat singkat, dan harus menemukan solusi bersama hingga membuat prototype,” kata Adit 

      Sementara itu, closing ceremony diisi tarian Karonsih yang dilanjutkan sambutan oleh Asisten Rektor Bidang Kerjasama UMM Drs Soeparto MPd. “Saya harap design thinking tidak berhenti setelah kegiatan ini berakhir, namun cara berfikir dalam design thinking ini harus terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, ucapnya.

      Kegiatan LEx kali ini merupakan periode yang keempat. Setiap enam bulan, sekitar 25 mahasiswa Singapore Polytechnic bekerjasama dengan UMM untuk melakukan proyek tersebut di tiga desa di kota Batu. Bahkan, pada periode sebelumnya, sejumlah mahasiswa asal Jepang, yaitu dari Kanazawa Institute of Technology (KIT), terlibat dalam proyek ini. (lil/nov/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image