Kunjungi UMM, IBM Bekasi Tertarik Unit Bisnis

Author : Humas | Sabtu, 28 November 2015 12:44 WIB

INSTITUT Bisnis Muhammadiyah (IBM) Bekasi melakukan kunjungan ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (28/11). Kunjungan yang diterima staf khusus Pembantu Rektor III UMM Joko Widodo dan kepala Humas UMM Nasrullah di hall hotel UMM Inn ini diikuti Rektor IBM Dr H Suryatmono SH MM bersama sejumlah pempinan universitas dan 40 mahasiswa.

      Terkait kunjungan ini, Suryatmono mengaku mengunjungi UMM karena sebelumnya, ketika ia menjabat kasubid pembinaan kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, ia ditawari Rektor UMM Prof Dr Muhadjir Effendy MAP untuk mengunjungi UMM. “Waktu itu pak rektor bilang, kalau ada waktu, mampir lah, liat-liat UMM,” kata Suryatmono menirukan ajakan Rektor UMM.

      Suryatmono mengatakan, UMM merupakan kampus yang indah dan megah. Namun, lanjutnya, tak banyak yang tahu tentang bagaimana perjuangan UMM agar bisa sebesar sekarang ini. “Untuk itulah kami datang ke sini. Supaya bisa melihat langsung UMM sekaligus berbincang langsung dengan pimpinannya terkait pengembangan kampus ini. Apalagi kampus kami (IBM) kan baru berdiri tahun lalu,” paparnya.

      Joko Widodo mengakui, banyak hal yang harus diperjuangkan hingga UMM bisa sebesar ini. “Dulu Pak Malik bilang pada kami, apapun yang bisa ditampilkan, sekecil apapun harus ditonjolkan. Waktu itu kita bagus dalam hal penerbitan koran kampus dan sepakbola, jadi itu yang kita tonjolkan ke mana-mana. Jadi kalau ada kompetisi sepakbola, ya kuliah diliburkan,” terang Joko.

      Bagi Joko, hal itu penting karena secara eksternal bisa membuat UMM dikenal orang, dan secara internal bisa membangun kebangaan mahasiswa sebagai bagian dari UMM. “Maklum saja, pada waktu itu kan kampus belum banyak yang kenal. Mahasiswa juga agak malu-malu untuk mengakui sebagai mahasiswa UMM. Kalau sekarang, karena sudah sebesar ini, mahasiswa bangga mengaku kuliah di UMM. Dulu kan masih kecil,” ujarnya.

      Karena berbagai perjuangan itulah, lanjut Joko, saat ini UMM kebanjiran peminat. Untuk angkatan 2015 ini, UMM menerima 6.700 mahasiswa baru dari 21.000 calon mahasiswa baru yang mendaftar. Tak hanya meningkatkan kuantitas, kualitas juga sangat diperhatikan, khususnya dalam hal pembentukan karakter.

      Sementara itu, pada sesi tanya jawab, sejumlah mahasiswa IBM mengaku tertarik dengan banyaknya unit bisnis yang dimiliki UMM, salah satunya mahasiswa jurusan manajemen, Sanan. “Saya tertarik sekali dengan konsep kampus ini, soalnya banyak unit bisnisnya. Siapa tahu bisa dikembangkan di kampus kami, apalagi kampus kami kan intitut bisnis, jadi unit bisnis itu penting sekali,” papar Sanan.

      Merespon hal tersebut, kepala Humas UMM Nasrullah menjelaskan, unit bisnis UMM yang saat ini berjumlah 14 itu memiliki tiga fungsi, yaitu membangun nuansa wirausaha, meningkatkan income kampus sekaligus mengurangi ketergantungan pada dana mahasiswa, serta sebagai praktikum lapangan bagi mahasiswa yang ingin mengembangkan ilmunya.

      “Jadi wirausaha tak hanya diajarkan tapi juga dipraktekkan dan dibuktikan. Tak heran jika UMM ini biaya kuliahnya lebih murah dari kampus swasta yang lain, bahkan lebih murah dari kampus negeri sekalipun. Unit bisnis juga jadi media praktikum mahasiswa. Misalnya PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) yang berawal dari riset sehingga sangat berguna sebagai bahan pembelajaran. Menariknya, UMM ini merupakan satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki pembangkit listrik sendiri di dalam kampus,” terang Nasrullah.

      Setelah kunjungan dan dialog, Rektor IBM besarta rombongan diajak berwisata ke Taman Rekrasi Sengkaling yang juga merupakan salah satu unit bisnis milik UMM. Tak hanya berdialog dengan pimpinan UMM, mahasiswa IBM juga terlibat dialog dengan aktivis mahasiswa UMM terkait dinamika dan pengambangan dunia kemahasiswaan. (han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image