Kupas Pengelolaan Air Minum Berbasis Komunitas, Kaprodi Sosiologi UMM Raih Gelar Doktor di Jepang
Author : Humas | Sabtu, 14 April 2018 12:36 WIB
|
Rachmad K.Dwi Susilo,M.A., P.hD saat menempuh studi doktornya di negeri sakura, Jepang |
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus berupaya meningkatkan kualitas tenaga pendidiknya, salah satunya dengan memberikan dukungan penuh kepada dosen-dosen untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri.
Seperti baru-baru ini, Rachmad K.Dwi Susilo,M.A., P.hD., dosen sekaligus Ketua Program Studi (Prodi) Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UMM berhasil menyelesaikan program doktornya di salah satu universitas paling prestisius di Jepang, Hosei University. Rachmad beserta 13 doktor lainnya dari Hosei University diwisuda pada tanggal 24 Maret 2018 di Nippon Budokan Hall, Tokyo, Jepang.
Berawal dari perkenalannya dengan dua professor asal Jepang, Aoki Takenobu, P.hD dan Prof.Ikeda Kanji ketika sedang mengambil magister di Yogyakarta pada tahun 2008, Rachmad kemudian mendapatkan rekomendasi dari keduanya untuk melanjutkan studi di Jepang melalui Ronpaku program dari Japan Society for the Promotion of Science (JSPS). Ronpaku program adalah salah program beasiswa yang ditawarkan Jepang kepada mahasiswa asing untuk menyelesaikan disertasi di salah satu universitas di Jepang yang sudah ditunjuk oleh JPSS.
“Saya kuliah S3 sejak tahun 2014 dan lulus tahun 2018,"ujarnya.
Di Hosei University, Rachmad mengambil jurusan Social Governace di Fakultas Public Policy and Social Governance. Ia mengambil disertasi tentang “Sociological Study on Grassroots Conservation Movement After Reformation Era” dan melakukan field research atau riset lapangan di desa Bumiaji, Batu tentang pengelolaan air minum berbasis komunitas. Bersama-sama dengan masyarakat, Rachmad merangkul semua golongan untuk menjadi stake holders (pemangku kepentingan) di daerahnya.
Menurut Rachmad, selama ini pemerintahan lebih condong ke arah Government Center. Padahal seharusnya setiap elemen masyarakat dilibatkan baik dalam mengambilan keputusan kebijakan publik maupun dalam menjaga keasrian lingkungan.
“Kita harus memperlambat degradasi lingkungan di sekitar dan berkontribusi penuh terhadap penyelamatan lingkungan. Karena sejatinya sosiologi adalah untuk masyarakat,"tambahnya.
Kedepannya, untuk menindaklanjuti hasil disertasinya Rachmad ingin membangun sebuah kekuatan lingkungan berbasiskan amar ma’ruf nahi munkar. Menurutnya, baik buruk lingkungan tergantung seberapa jauh kita melakukan amar ma’ruf. Amar Ma’ruf yang dimaksud adalah penghijauan, penanaman pohon, buang sampah pada tempatnya, daur ulang, dan mengurangi penggunaan zat-zat yang dapat merusak lapisan ozon.
“Amar ma’ruf saja tidak cukup karena banyak sekali orang yang mengeksploitasi lingkungan. Untuk itu, kita perlu nahi munkar yaitu mencegah agar kebijakan-kebijakan yang dibuat pro lingkungan,”tambahnya.
(Humas UMM)
Shared:
Komentar