Lectures & Student Exchange PGSD UMM Bahas Tiga Skema Utama Pendidikan

Author : Humas | Sabtu, 10 Juli 2021 10:23 WIB
Zoom meeting acara Lectures & Student Exchange antara UMM dan UMS (Foto : Istimewa)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar Lectures & Student Exchange pada Jumat (2/7) lalu. Kali ini mereka bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dalam rangka membahas tiga skema utama, yakni perkembangan peserta didik, pendidikan inklusi, dan pembelajaran tematik. Adapun agenda ini dilangsungkan secara daring dan diikuti oleh para mahasiswa angkatan dua tahun terakhir.

Mengawali gelaran tersebut, Arina Restian, M.Pd. selaku ketua Prodi PGSD UMM mengungkapkan bahwa tiga skema itu sengaja dipilih. Hal itu tidak lepas dari misi prodi untuk mengantarkan para mahasiswa menjadi pakar di tiga bidang terkait. Ia ingin agar seluruh mahasiswa menyambut positif dan baik agenda tersebut. “Kami ingin agar para peserta bisa menjadi lulusan yang profesional, unggul, praktisi dan siap menjadi akademisi yang juga terampil di tengah-tengah masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Nur Amalia, M. Teach yang didapuk menjadi pemateri utama menerangkan terkait “Merancang a well-designed Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)”. Menurutnya, implementasi lembar kerja peserta didik yang berorientasi Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) sangat diperlukan mahasiswa dalam menyusun inovasi LKPD. “Apalagi dalam pembelajaran daring seperti saat ini yang membutuhkan inovasi agar peserta didik mampu belajar dengan nyaman. Semoga setelah kegiatan ini, para mahasiswa dapat menyusun LKPD yang sistematis sesuai dengan karakteristik peserta didik. Hingga akhirnya mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan," tandas Ketua Prodi PGSD UMS itu.

Baca juga : Periode ke 100 Wisuda UMM: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Internasional

Tidak hanya menyuguhkan materi, kegiatan ini juga dikemas dengan interaktif dan inovatif. Beberapa kali diselingi tanya jawab dan kuis sederhana sebagai pemantik awal terkait paparan-paparan yang akan disampaikan. Di samping itu, para peserta juga diberi waktu untuk menyusun LKPD melalui live worksheet. Kemudian diberi kesempatan untuk mempresentasikan apa yang berhasil dirampungkan dan disusun.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Minsih sebagai pemateri kedua memaparkan terkait pendidikan inklusi. Ia menjelaskan bahwa pendidikan jenis ini sudah diterapkan sejak tahun 2010. Menurutnya, sistem pendidikan inklusi apda dasarnya memiliki perbedaan dengan sekolah inklusi. “Beberapa aspek yang membedakan keduanya adalah tujuan, materi, proses hingga evalusi,” terangnya melanjutkan.

Lebih lanjut, sebelum tahun 2010, wadah anak berkebutuhan khusus hanya berada di sekolah khusus dengan nama “Sekolah SLB”. Namun dengan adanya sekolah inklusi, anak berkebutuhan khusus juga dapat bersekolah dengan anak regular lainnya. Minsih juga sempat membagikan tips, trik hingga solusi mengahadapi problematika pada pelaksanaan pendidikan inklusi.

Baca juga : Mahasiswa UMM Ciptakan Wastafel Canggih Kaya Fitur

Terakhir, adapula pemaparan terkait perkembangan peserta didik yang disampaikan oleh Dr. Murfiah Dewi Wulandari, M.Pd. Dalam keterangnnya ini, Murfiah menggarisbawahi bahwa kecerdasan majemuk dapat dikembangkan melalui kegiatan ektrakurikuler yang sesuai. Proses pembelajaran juga dapat dirancang sesuai dengan karakteristik siswa yang bersangkutan.

Sebagai penutup, Murfiah juga sempat memberi tips kepada para mahasiswa mengenai cara menghadapi perbedaan individu peserta didik. “Dalma menghadapi problematika perbedaan karakteristik individu peserta didik, perlu adanya pembiasaan diri. Para mahasiswa bisa mengikuti kegiatan-kegiatan seperti program kampus mengajar, KKN, magang dan lainnya,” pungkasnya menerangkan.

Adapun kegiatan Lecturer & Students Exchange ini merupakan bagian dari hibah Kerja Sama Kurikulum dan Implementasi (KSKI) program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang diperoleh Prodi PGSD UMM. Dalam hibah ini, Prodi PGSD mengusung pengembangan kurikulum berbasis Local Wisdom melalui Niche Market. Program dielaborasi menjadi lima kegiatan, mulai dari pertukaran mahasiswa, asistensi mengajar, penelitian dan pengabdian, workshop media digital assessment, serta workshop enterpreneurship berorientasi niche market. (*/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image