Pelatihan teknis Misheqa di Gedung Kuliah Bersama 4 (Foto: Syifa/Humas) |
Dalam rangka meningkatkan akreditasi perguruan tinggi, Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menjadi salah satu syarat yang penting. Untuk memudahkan perguruan tinggi dalam mengunggah data akreditasi, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) telah menyiapkan aplikasi Management Information System for Higher Education Quality Assurance (Misheqa) New Generation. Adapun Bimbingan teknis untuk aplikasi ini dilaksanakan secara bertahap di lima kota. Tahap pertama diadakan pada Kamis (18/10) lalu di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Mayastuti, S.E., M.S.M. selaku staf LLDIKTI mengatakan bahwa pada tahap pertama LLDIKTI mengundang 90 peserta dari 45 perguruan tinggi untuk mengikuti pelatihan. Dijelaskan olehhnya, pelatihan tersebut meliputi materi pemetaan Misheqa, pendampingan input data dan validasi dokumen.
Baca juga : UMM-Bank Muamalat Teken Kerjasama di Wisuda 101
“Penjaminan mutu ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan. Ini memang peran LLDIKTI untuk memastikan pengelolaan perguruan tinggi dapat dijalankan dengan baik. Tentunya berbasis pada SPMI dengan menggunakan Misheqa. LLDIKTI juga mendorong tumbuhnya budaya mutu agar perguruan tinggi senantiasa dijalankan secara terarah dan terukur,” ungkap Maya.
Maya melanjutkan bahwa pemetaan SPMI ini dilaksanakan sebagai sarana evaluasi bersama untuk mengukur, mempresentasikan, dan mengetuahui posisi mutu masing-masing perguruan tinggi. Selain itu LLDIKTI Wilayah VII juga dapat membantu dan mengarahkan secara teratur proses dokumentasi SPMI agar mendapatkan representasi mutu perguruan tinggi melalui aplikasi Misheqa.
Baca juga : UMM Selenggarakan Workshop UMKM dan Nobar di Kota Kediri
“Dengan adanya Misheqa akan memudahkan LLDIKTI untuk mendapatkan baseline data sebagai basis arah kebijakan fasilitasi mutu perguruan tinggi,” ujar Maya.
Sementara itu, Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., menyambut baik adanya program bimbingan teknis aplikasi Misheqa ini. Menurutnya, dalam proses pengelolahan kampus, perlu adanya kesadaran dari berbagai pihak untuk mengenai budaya mutu dan standar yang diberikan oleh pemerintah baik dalam maupun luar negeri.
“Dalam hal penjaminan mutu, UMM sendiri telah memiliki lembaga pengelolahan mutu internal bernama Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI). Lembaga ini bertugas untuk mengaudit secara periodik sehingga kualitas kami bisa terjamin dengan baik. Saya juga berharap, pelatihan ini dapat memberikan pemahaman dan meningkatkan mutu yang dimiliki oleh UMM,” pungkasnya. (syi/wil)