Simulasi penyeelamatan ketika bencana yang dilakukan oleh Relwan UMM (Foto : Haqi Humas) |
Indonesia secara geografis berada pada jalur Ring of Fire dan juga tiga pertemuan lempeng besar. Hal ini membuat Indonesia sering mengalmai bencana. Berangkat dari hal tersebut, Mahasiswa Relawan Siaga Bencana (Maharesigana) bekerjasama dengan Vertical Rescue Indonesia, melaksanakan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), pada Selasa (26/4) lalu. Adapun mereka melakukan simulasi penyelamatan ketika terjadi bencana.
Dr. Nur Subeki, ST, . MT selaku Wakil Rektor III UMM mengatakan bahwa peringatan HKB ini menjadi momentum peningkatan kesiapan dalam mengadapi bencana. Ia bersyukur para relawan yang ada senantiasa sigap dan siap membantu ketika bencana datang. Ia berpesan agar mereka bisa terus meningkatkan kewaspadaan mengingat adanya global warming yang terjadi saat ini sehingga menyebabkan susahnya memprediksi bencana.
Baca Juga : Khutbah Idul Fitri UMM: Takwa dan Akhlak Mulia Kunci Pembangunan Bangsa
Eki, sapaan akrabnya berharap para relawan, khususnya UMM dapat terus meningkatkan kualitas diri dan tidak pernah lelah untuk belajar. Baik itu secara strategi, taktik lapangan dan rencana. Ia juga menekankan akan pentingnya pendalaman mitigasi bencana sehingga ketika para relawan turun lapang, proses evakuasi berjalan semestinya.
“Mitigasi bencana dalam peroses evakuasi menjadi hal yang krusial. Maka dari itu skill, starategi, dan taktis lapangan harus ditingkatkan,” ucapnya.
Sementara itu, Rindya Fery Indrawan, S.Pi., MP selaku ketua Maharesigana menjelaskan bahwa pada peringatan HKB tahun ini, pihaknya juga mengundang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) lainnya. Seperti Palang Merah Indonesia (PMI) UMM, Hizbul Wathan (HW) dan Divisi Mahasiswa Pencinta Alam (DIMPA) UMM. Ke depannya, mereka akan menjadi satu kesatuan sebagai relawan Kampus Putih. Menariknya, peringatan HKB kali ini juga menyajikan demonstrasi metode penyelamatan yang dilakukan oleh tim.
Baca Juga : Cerita 30 Hari Dosen Fikes UMM Berpuasa di Taiwan
“Jadi, peringatan HKB ini memang menjadi momen yang tepat dalam meningkatkan kesiapan bencana. Oleh karenanya, kamu juga melangsungkan praktek di lapangan guna memberikan ilmu penyelamatan yang tepat,” tambah Indra.
Sementara itu, Mukti Cahyani selaku tim Maharesigana mengaku senang HKB dapat diperingati kembali. Mengingat pada tahun-tahun sebelumnya, aktivitas ini masih terhalang pandemi. Menurutnya, agenda ini bisa menguatkan ukhuwah antar relawan Muhammadiyah serta menyatukan UKM di bidang kerelawanan menjadi satu keluarga Relawan Muhammadiyah. (haq/wil)