Anggota tim peraih juara satu ajang World No Day Tobaccos (Foto: Istimewa) |
Seakan tidak berhenti, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang kembali mengukir prestasi. Kali ini giliran tiga serangkai mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Adie Prasetia Maulana, Fahreza Hadi Firmansyah, dan Aburizal Malik yang meraih juara pertama di ajang World No Day Tobaccos (WNDT) Mei lalu. Adapun kompetisi nasional yang bertemakan “Don’t Let Tobacco, Take Your Breath Away” itu digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedoteran Gigi (FKG) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sepanjang bulan Mei.
Ditanya ihwal proses perlombaan, Adie Prasetia selaku coordinator kelompok mengatakan bahwa kompetisi WNDT tersebut dilaksanakan secara daring sejak 1-23 Mei. Kemudian dilanjutkan dengan penilaian yang dilakukan oleh juri hingga pengumuman pada 31 Mei lalu. Hari itu juga bertepatan dengan peringatan hari tanpa tembakau.
Baca juga : Markaz Dakwah FAI UMM Bantu Bangun Masjid di Banyuwangi
Pada awalnya, ia tidak menduga bahwa video yang mereka buat mampu menyabet juara, apalagi peringkat pertama. Kemenangan itu berawal dari hobi ketiganya dalam hal videografi. Beberapa kali mengobrol dan mencoba membuat video, mereka akhirnya memutuskan untuk ikut serta dalam lomba yang diadakan oleh FKG UMS. Apalagi mengingat mereka memiliki waktu yang cukup luang untuk mempersiapkan diri dan video.
Video yang mereka buat berbentuk shor t film ynag berdurasi pendek. Mereka memberi judul “Anugerah” dengan harapan bisa memberikan pesan akan betapa bahayanya tembakau. Tidak hanya berbahaya untuk diri sendiri tapi juga orang di sekitarnya. “Kandungan zat nikotin pada tembakau membuat perokok lebih beresiko terkena stroke, serangan jantungan, dan kanker paru-paru. Maka dari itu video ini hadir untuk mengingatkan kembali terkait edukasi resiko konsumsi tembakau,” ujarnya.
Baca juga : Guru Besar UMM Beri Orasi Ilmiah di UBHARA Jakarta
Meskipun terkendala jarak lokasi antar anggota yang berbeda daerah, mereka masih bisa berkoordinasi melalui pertemuan daring. Adie sendiri berharap, video yang sudah dibuat tidak hanya menghasilkan kemenangan saja tapi juga mampu memberikan edukasi dan informasi lebih terkait bahayanya tembakau. “Kami juga tidak akan berhenti untuk berkreasi dan menghasilkan karya. Terus berusaha sebaik mungkin agar bisa kembali menebar kebaikan sekaligus mengahrumkan nama kampus,” ungkapnya. (haq/wil)