Mahasiswa Ikom UMM Pamerkan 1500 Produk Karya Fotografi dan Desain Grafis

Author : Humas | Kamis, 04 Januari 2018 10:16 WIB
Dua peserta pameran sedang mengamati hasil karya peserta lain, Rabu (3/1). Foto: Ariel 
Rabu (3/1) Program Studi Ilmu Komunikasi (Ikom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar Pameran Desain Grafis dan Fotografi, Artphobic Vol. 2. Pameran yang digelar kedua kalinya ini bertempat di lantai 3,5 UMM dan mengangkat tagline "Being Creative and Being Productive".
 
Menampilkan karya foto dari mahasiswa Ikom angkatan 2017 dan karya desain grafis dari mahasiswa Ikom angkatan 2016, pameran ini menjadi bukti hasil produksi mahasiswa Ilmu Komunikasi yang menempuh mata kuliah Komputer Grafis dan mata kuliah Dasar Fotografi.
 
Tidak hanya untuk memamerkan hasil karya mahasiswa, lebih dalam lagi kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik semangat mahasiswa untuk terus menghasilkan karya. Hal ini disampaikan oleh dosen pengampu mata kuliah desain grafis, Fitri Kurniawati. 
 
Fitri menyampaikan, pada Artphobic yang ke 2 ini setiap mahasiswa diberikan 5 buah proyek yakni satu buah majalah, dua buah logo dan dua buah packaging product take away. Meski demikian, mahasiswa diberi kebebasan dalam pemilihan tema yang akan mereka desain.
 
"Tema saya bebaskan, karena biasanya mahasiswa terlalu terpaku pada beberapa pakem desain tertentu, padahal desain itu juga merupakan seni yang bebas," ujar Fitri.
 
Berbeda dengan mata kuliah Komputer Grafis, mata kuliah Dasar Fotografi mengangkat tema khusus untuk pameran kali ini. Memamerkan 40 foto tematik, mata kuliah ini mengangkat tema "Life of Traditional Market".
 
Dosen pengampu mata kuliah Dasar Fotografi, Rahadi menyampaikan pemilihan tema tersebut bukan tanpa alasan. Ia mengaku tertarik dengan interaksi yang terjadi di pasar-pasar tradisional.
 
Rahadi menguraikan, menurutnya orang-orang yang ada di pasar tradisional merupakan representasi dari masyarakat di sekitar lingkungan tersebut. Oleh karena itu, saat berinteraksi dengan seseorang di pasar, secara tidak langsung pengunjung seperti berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
 
"Dengan ini mahasiswa juga diharapkan dapat langsung berinteraksi dengan subjeknya serta memotret dengan cara yang lebih dekat," jelas Rahadi.
 
Salah satu peserta Artphobic Vol. 2 sekaligus ketua pelaksana pameran, Jelly Bagus Prasetyo mengaku terkesan dengan hasil karya teman-temannya. Ia berharap kedepannya karya-karya baru dari peserta pameran terus bertambah. Jika dikembangkan, Bagus yakin berkarya di bidang fotografi dan disain grafis bisa jadi pekerjaan utama.
 
"Sangat sayang jika berhenti memotret dan mendesain setelah mata kuliah berakhir. Saya berharap kedepan saya dan teman-teman tidak berhenti memotret dan mendesain," pungkas mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2016 tersebut. (iel/sil)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image