Chendra menampilkan sertifkat juara yang ia raih (Foto : Istimewa) |
Nama Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali harum di kancah nasional. Kali ini Nirwana Chendra Kasih, mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) UMM yang berhasil meraih medali emas lomba cerpen nasional. Adapun perlombaan tersebut masuk dalam event Pekan Seni Mahasiswa-Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PSM – PTMA) ke V. Perhelatan ini diadakan secara daring pada akhir Desember lalu oleh Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Universitias Muhammadiyah Magelang (UNIMMA).
Chendra, sapaan akrabnya, menceritakan bahwa sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) ia sangat antusias akan kepenulisan dan sastra. Ketertarikannya terus tumbuh dan mengantarkannya pada sederet prestasi yang membanggakan di bidang kepenulisan.
“Alhamdulillah hingga saat ini saya masih antusias terhadap penulisan sastra. Bukan agar menang lomba, tapi memang saya cinta sekali dengan bidang sastra,” ujarnya.
Baca Juga : Fikes UMM Buka Peluang Beasiswa dan Kerjasama Internasional
Dalam perlombaan kali ini, ia menyusun karya cerpen dengan judul ‘Tanaq Colong’. Ia mencoba menceritakan konflik sosial di masyarakat, yakni perebutan tanah antara tuan tanah dengan investor yang ingin mengubah desa menjadi wisata. Seluruh warga setuju dengan gagasan desa wisata, namun tidak dengan Amaq Pi’il, sang tuan tanah. Ia beralasan bahwa desa wisata akan merusak keasrian alam yang dimiliki desa.
Ia bersyukur dapat dipercaya untuk mewakili UMM dalam event bergengsi PSM-PTMA se-Indonesia ini. Menurutnya, ini adalah bekal yang bagus untuk menapaki kompetisi-kompetisi lain yang harus ditaklukkan. “Alhamdulillah, target untuk memenangkan lomba ini bisa tercapai dengan sukses.
Baca Juga : Bawakan Karya Usmar Ismail, Mahasiswa UMM Menangi Ajang Dramatical Reading
“Para dosen, teman dan keluarga terus mendorong saya untuk melakukan yang terbaik. Merekalah yang menjadi bahan bakar saya untuk menggali ide dan menuliskannya dalam bentuk sebuah cerpen,” ucapnya.
Mahasiswi asli Nusa Tenggara Barat (NTB) ini berharap ia bisa menemukan wadah yang bisa membuatnya fokus mengembangkan skill kepenulisan dan sastra. “Saya juga berencana membangun wadah itu sehingga teman-teman yang tertarik dengan sastra bisa bergabung dan saling mendukung untuk meningkatkan kapasitas diri,” jelasnya. (haq/wil)