Mahasiswa Psikologi Juga Harus Mahir Berbisnis

Author : Humas | Rabu, 23 Januari 2019 09:43 WIB
Niam Muiz (jaket abu-abu) dengan bukunya, Menggusur Ego. (Foto: Aan/Humas)
FAKULTAS Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bekerja sama dengan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Malang dan HIMPSI Jakarta menggelar Bedah Buku "Menggusur Ego", Selasa (22/1). Penulisnya, Niam Muiz menyebut, di era modernisasi sekarang, mahasiswa dituntut menggali potensi diri menjadi entrepreneur.
 
Rumpun keilmuan Psikologi sebagai ilmu yang luas, kata Niam, memberi peluang bagi mahasiswanya untuk bereksplorasi menghadapi globalisasi. Salah satunya melalui bisnis atau wirausaha. Kedatangan motivator sekaligus pebisnis Niam Muiz, memotivasi mahasiswa Fakultas Psikologi UMM untuk menumbuhkan jiwa entrepreneur.
 
Dalam buku Menggusur Ego, Niam membongkar makna ego. Ego laksana api yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi kekuatan dahsyat. Menggelorakan cinta, mengejar prestasi dan menjadi energi spiritual. “Namun jika tidak dikelola dengan baik, ego menjadi kerdil, liar dan membumi hanguskan diri sendiri dan alam sekitar,” ujarnya.
 
Selepas kuliah pada 1985, Niam Muiz sukses menggedor pintu perusahaan asing. Ia hilir mudik di lima perusahaan konsultan asing terbesar di dunia. Sebagai konsultan SDM, ia telah mendapatkan puncak dari perjalanan kariernya. Rumah mewah, mobil BMW serie terbaru di masanya, jabatan tinggi dengan 12.000 anak buah.
 
Sementara, ketua HIMPSI Malang, Muhammad Salis Yuniardi, M.Psi., Ph.D., Psikolog yang juga dekan Fakultas Psikologi UMM mengajak semua anggota HIMPSI untuk menggali potensi di tiap diri. "HIMPSI itu sebagai rumah untuk kalian. Dan jangan pernah merasa sendiri karena kalian masih punya rumah yang nyaman di sini," ujarnya.
 
Bersamaan dengan peluncuran buku keempat Niam Muiz ini, Salis memaparkan buku ini sangat cocok untuk bahan perenungan, karena tema yang sangat cocok dengan kondisi Indonesia kekinian. “Di mana masalah terbesar bangsa saat ini adalah Ego. Selain itu setiap sub bab-nya juga menarik untuk diulik," ungkapnya.
 
Kedepan, sambung Salis, diharapakan mahasiswa tidak lagi hanya berpatok pada bisnis di rumpun ilmu Psikologi saja. Namun, mereka mau menantang dirinya untuk keluar dari zona nyamannya. Yakni dengan membangun bisnis apapun. Baik di sentra kuliner, teknologi, dan lain sebagainya melalui pemanfaatan disiplin ilmu Psikologi.
 
“Karena sejatinya apa yang dilakukan sehari-hari semuanya berkaitan dengan hubungan antar manusia. Begitupun dengan bisnis. Maka dari itu, ilmu Psikologi harus mampu mengambil celah untuk berbisnis,” pungkas Salis di ruang sidang lantai 4 Gedung Kuliah Bersama (GKB) IV UMM. (yun/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image