Kunjungan studi lapang dari mahasiswa Prodi D3 Perbankan dan Keuangan UMM ke Koperasi Setia Budi Wanita. (Foto: Istimewa) |
Sebagian besar perguruan tinggi lebih sering menengok dan mempelajari lembaga keuangan modern seperti perbankan. Padahal masih ada lembaga keuangan non-bank yang seharusnya juga dipelajari, khususnya koperasi. Hal itu disampaikan oleh Yunan Syaifullah, M.Sc. selaku Dosen Prodi D-III Perbankan dan Keuangan Univesitas Muhammadiyah Malang (UMM). Fenomena itu mendorong pihaknya untuk mengunjungi Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) pada Rabu (15/6) lalu.
Menariknya, para mahasiswa juga diajak untuk mengkampanyekan koperasi lewat tagline “Aku Berkoperasi”. Mereka dapat melakukannya melalui vlog Youtube, Tiktok, konten Instagram maupun media sosial lainnya. Rencananya, para mahasiswa akan bersama-sama mengunggahnya bersamaan dengan Hari Koperasi Nasional.
Yunan, sapaan akrabnya mengatakan bahwa kunjungan itu senantiasa berupata melakukan edukasi yang berbagai cara. Utamanya dalam rangka menyelamatkan masa depan koperasi. Salah satunya dengan mengampanyekan koperasi kepada khalayak luas oleh para mahasiswa.
“Kegiatan company visit ini juga menjadi rangkaian kegiatan akademis dari mata kuliah Manajemen Lembaga Keuangan berbasis industrial lead. Jadi, para mahasiswa diajak untuk mengunjungi realita dan lembaga keuangan secara langsung,” tambahnya.
Menurut Yunan, cara ini membuat mahasiswa bisa melihat bagaimana cara kerja yang ada di lembaga keuangan. Baik iut bank maupun yang bukan bank. Dengan begitu, mereka juga bisa mengembangkan ide-ide baru yang solutif untuk bisa memajukan masyarakat. “Karena itu, company visit menjadi langkah yang tepat dalam menjembatani hal-hal yang dipelajari di bangku perkuliahan dan praktek secara nyata,” jelasnya.
Hal serupa juga disampaikan Ketua I SBW Malang Reni Sukesiningsih. Menurutnya, anak muda merupakan pasar potensial koperasi. Namun pasar ini belum sepenuhnya digarap dengan serius. Koperasi lebih sering memfokuskan diri dan menggarap kelompok masyarakat usia mapan. Maka, kampanye “Aku Berkoperasi” diapresiasi dan disambut baik.
Dalam kunjungan tesebut, Reni mengatakan bahwa koperasi yang memiliki anggota lebih dari 10 ribu ini sudah melebarkan pasarnya secara digital. Baik melalui market palce maupun aplikasi SBW Mart yang sudah bisa diakses dan diunduh dari Playstore. Hal ini sebagai upaya untuk mengimbangi perubahan pasar yang terus berubah.
“Meski begitu, kami tetap melestarikan model tanggung renteng dalam penggalian dana dan pembiayaan untuk peningkatan ekonomi masyarakat. Upaya ini sudah kami lakukan sejak 1954 lalu hingga kini,” ungkap Reni mengakhiri. (Wil)