Mahasiswa UMM Ajak Warga Gampingan Olah Limbah

Author : Humas | Jum'at, 23 Juli 2021 08:29 WIB
Tim UMM yang mengajak warga untuk mengolah limba. (Foto: Istimewa)
Rasa prihatin akan tumpukan sampah kertas yang terus menggunung, Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdayakan warga desa Gampingan, kecamatan Pagak, Kabupaten Malang untuk mendaur ulang sampah. Adapun kegiatan ini mereka langsungkan sejak Mei lalu. Elma, salah satu anggota tim menuturkan bahwa tumpukan sampah kertas yang dibiarkan secara terus menerus akan  berakibat buruk bagi kesehatan warga. Hal ini disebabkan oleh berbagai zat berbahaya yang terkandung dalam sampah kertas-kertas tersebut.
 
“Tumpukan sampah kertas hasil limbah pabrik dibiarkan menggunung di desa ini. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan warga karena sampah kertas mengandung zat-zat berbahaya seperti kadium (Cd) serta beberapa logam berat jenis Hg dan Cu. Jika seseorang terus menerus menghirup zat-zat tersebut, maka lama kelamaan ia akan mengalami gangguan pernafasan,” ungkap mahasiswa prodi Ilmu Keperawatan tersebut.
 
Untuk mengurangi dampak limbah pabrik terhadap kesehatan masyarakat, Elma dan tim merancang beberapa program. Program pertama adalah mengedukasi warga desa Gampingan terhadap bahaya penumpukan sampah. Agenda edukasi ini dilaksanakan melalui sosialisasi secara luring kepada para warga sekitar. “Selain itu kami juga menanam beberapa tanaman lidah mertua untuk mengurangi polusi yang diakibatkan oleh sampah kertas,” ungkap Elma.
 
Pada program yang terakhir, tim Elma menggalakan kepada masyarakat untuk menjual kembali limbah sampah kertas ke pabrik-pabrik pembuat kertas. Selain mengurangi limbah, dengan menjual limbah sampah juga akan menambah pendapatan warga. Proses penjualan limbah sampah ini tergolong sederhana yaitu dengan cara mengeringkan sampah-sampah kertas yang telah basah lalu menjualnya. 
 
“Agar masyarakat tidak terpapar zat berbahaya selama proses pengeringan, kami memberikan bantuan alat pengering sampah. Dalam sekali proses, alat ini mampu mengeringkan sebanyak sepuluh kilogram sampah kertas basah. Alat ini dirancang secara mandiri oleh tim kami,” ungkap mahasiswa asal Kalimantan Barat tersebut.
 
Adapun program ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) bidang Pengabdian Masyarakat (PM) yang mereka gagas. Menariknya, PKM tersebut jugatelah lolos pada tahap pendanaan Kemenristek Dikti pada Mei lalu. Tak sendiri, dalam pelaksanaannya Elma ditemani oleh tiga anggota lain yaitu Yazid Abdullah dan Ade Noval Triawan dari  Prodi Ilmu keperawatan serta Wahyudiansyah Pawallo dari Prodi Teknik Mesin.
 
Terakhir, ia berharap program garapannya ini bisa memberikan edukasi yang lebih baik akan sampah serta agar masyarakat bisa lebih peduli dengan kesehatannya. Timnya juga ingin sampah-sampah yang berserakan bisa diubah menjadi pendapatan tambahan bagi masyarakat desa Gampingan. (syi/wil)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image