Mahasiswa UMM Dikenalkan Sistem dan Praktik Akuntansi Syariah

Author : Humas | Sabtu, 30 September 2017 12:55 WIB
Anggota Dewan Standar Akuntansi Syariah, Wiroso SE MBA, saat menjelaskan tentang sistema akuntansi syariah di Indonesia.

SEBAGAI negara berpopulasi Muslim terbesar di dunia, sistem perekonomian berbasis syariah mendapatkan peluang cukup besar untuk diberlakukan di negara ini. Apalagi, ekonomi syariah tidak memberatkan salah satu pihak jika terjadi kerugian, berbeda dengan sistem konvensional yang membebankan pihak nasabah.

Hal tersebut disampaikan Kepala Laboratorium Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dra Sri Wahyuni Latifah MM Ak CA pada Short Course Akuntansi Syariah yang pada Kamis-Jumat (28-29/9). Pelatihan ini ditujukan bagi mahasiswa tingkat akhir Jurusan Akuntansi UMM, menfhadirkan perwakilan tiga lembaga praktisi bisnis berbasis syariah, yaitu Pegadaian Syariah Malang, Bank Muamalat Malang dan Dewan Standar Akuntansi Syariah.

Sri Wahyuni menyatakan, selain untuk memebekali mahasiswa tingkat akhir menulis skripsi, kegiatan ini juga bertujuan memberi gambaran sistem akuntansi syariah di Indonesia. “Tujuan pertama yaitu pembekalan dan prasyarat mahasiswa semester akhir tentang penulisan skripsi. Yang kedua untuk memberikan contoh praktis seperti apa akuntansi syariah di Indonesia langsung dari pakarnya,” jelasnya.

Anggota Dewan Standar Akuntansi Syariah Wiroso SE MBA menyebutkan, pembedaan sistem konvensional dan syariah hanya terletak pada prosesnya, di mana prosesnya tidak memberatkan pihak mana pun. “Sistem syariah itu bukan hasil akhir yang berbeda dengan konvensional namun prosesnya,” jelasnya.

Namun dalam realitanya, bank-bank berbasis syariah memang masih kalah pamor dengan bank konvensional di Indonesia. “Di Indonesia perkembangan bisnis syariah sangat lambat, hal ini dikarenakan bank syariah tersebut tidak mengimplementasikan sistem syariah secara murni. Contohnya, masih banyak bank syariah yang berada di bawah bank konvensional," kata Wiroso.

Salah satu peserta short course, Indra Maya Nastiti, mengaku antusias dengan adanya kegiatan ini. “Di kegiatan ini saya dapat mengerti bagaimana struktur dan penerapan akuntansi syariah di Indonesia secara detail langsung dari para praktisinya. Selain itu saya berharap bisa menerapkannya setelah nantiblulus dan bekerja di lembaga ekonomi berbasis syariah,” pungkas mahasiswi Jurusan Akuntansi UMM angkatan 2014 itu. (iel/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image