Mahasiswa UMM Edukasi Masyarakat, Pentingnya 1000 Hari Pertama Bayi

Author : Humas | Kamis, 08 Agustus 2024 09:00 WIB
Tim Mahasiswa UMM membagikan edukasi mengenai pentingnya asupan makanan yang optimal selama 1000 hari pertama kehidupan bayi kepada para ibu  (Foto : Istimewa)

Masa depan buah hati yang cerah dan gemilang merupakan impian dari setiap pasangan, terutama bagi seorang ibu. Rupanya, hal ini berkaitan erat dengan periode emas tumbuh kembang bayi, yaitu di 1000 hari pertama kehidupan bayi. Melihat hal tersebut, Tim Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membagikan edukasi mengenai pentingnya asupan makanan yang optimal selama 1000 hari pertama kehidupan bayi kepada para ibu di Dusun Sempu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, pada 28 Juli lalu.

Kegiatan penyuluhan ini adalah bagian dari rangkaian program Pengabdian kepada Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) kelompok 64 gelombang 2. Menariknya, sebelum agenda kegiatan penyuluhan terdapat program posyandu dan pemeriksaan kesehatan yang disambut positif oleh para ibu. Antusias para peserta juga terlihat dengan turut hadirnya para balita dalam kegiatan tersebut. Penyuluhan tersebut mengungkap tentang rahasia asupan optimal untuk 1000 hari pertama kehidupan bayi.

Baca juga : Alumnus HKI UMM, Kini Jadi Hakim Pengadilan Agama

Maria Noveareza Hadrun selaku pemateri menegaskan bahwa, pemenuhan nutrisi, kasih sayang, dan stimulasi bayi sangat penting diperhatikan seama masa 1000 hari pertama. Tahapan nutrisi dimulai dari masa kehamilan ibu. Pada tahap ini, diperlukan status gizi yang baik, agar menghindari dampak negatif pada janin di dalam kandungan. Nutrisi penting yang harus diperhatikan diantaranya, folat, kalsium, vitamnin D, protein, dan zat besi. 

“Perlu kita perhatikan bersama, bahwa 1000 hari itu meliputi 270 hari masa kehamilan dan sisanya adalah usia anak dari lahir hingga mencapai umur 2 tahun. pada usia 0-6 bulan pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi. Selain sebagai sumber nutrisi, bersama ASI juga terdapat kasih sayang dan stimulasi sensoris yang penting bagi perkembangan, serta tingkat kecerdasan bayi,” jelasnya.

Wanita yang sekaligus Mahasiswa Kedokteran UMM itu juga menegaskan bahwa bayi diatas 6 bulan yang hanya diberikan ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi makronutrien maupun mikronutriennya. Di menegaskan bahwa pada masa inilah, peran Makanan Pendamping ASI (MPASI) penting untuk diperhatikan sebagai nutrisi tambahan. MPASI diberikan secara bertahap, dimulai dengan tekstur dan konsistensi kehalusan seiring perkembangan oromotor bayi.

Baca juga : Dosen Teknik Mesin UMM Ungkap Keuntungan BBM Rendah Sulfur

“Kalau ibu-ibu pernah dengar bahwa pemberian ASI tidaklah penting setelah usia bayi mencapai 6 bulan itu adalah mitos ya dan sangat tidak dibenarkan. Yang benar adalah melakukan pemberian MPASI secara bertahap. Perlu diingat bahwa apa yang dialami, dilakukan, dan dikonsumsi selama 1000 hari pertama kehidupan akan memberikan dampak jangka panjang pada masa depan anak,” pesannya.

Terakhir, dia berharap melalui edukasi ini juga dapat memberikan pengetahuan lebih kepada masyarakat untuk lebih memperhatikan 1000 hari pertama. Banyak sekali manfaat yang muncul mulai dari pencegahan stunting, pengoptimalan gizi pada anak, hingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan mental pada anak. Sehingga itu juga menjadi langkah awal dalam mencetak generasi unggul dan sehat. (Din/Faq)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image