Salah satu spot foto garapan KKN PPM UMM. (Foto: Istimewa) |
KOMITMEN Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk memajukan taraf sosial dan ekonomi wilayah berbasis potensi lokal terus digalakkan. Kali ini, UMM melalui mahasiswa yang tengah mengikuti Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (PPM) turut menggeliatkan kembali destinasi wisata di Desa Pandanrejo, Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang. Tak hanya program wisata, KKN PPM ini juga fokus pada pengembangan produk UKM dan penguatan kelompok masyarakat.
Program KKN PPM sendiri merupakan kerjasama Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional Republik Indonesia dengan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UMM. Berdasarkan hasil pengamatan beberapa pihak, desa ini memiliki potensi wisata yang bisa dikembangkan secara luas. Untuk mewujudkan desa ini menjadi desa wisata tentunya perlu kerja sama semua pihak Desa termasuk warga desa sandiri,” ungkap Dosen Pembimbing Lapangan, Drs. Wiyono, MM.
Potensi wisata berjarak tempuh dari desa ke kecamatan kira-kira 12 km yang dapat dikembangkan adalah objek wisata Lembah Bidadari dan wisata kuliner khas desa yang bisa menarik perhatian turis domestik maupun mancanegara. Tempat wisata ini menjadi salah satu objek wisata terbaik dari Pandanrejo karena memiliki keindahan yang menyatu langsung dengan alam dan jika diberi beberapa ruang akan menjadi spot liburan yang menarik,” ungkap Wiyono (4/9) yang juga Ketua Pelaksana KKN PPM ini.
Produk oleh-oleh dampingan KKN PPM. (Foto: Istimewa) |
Baca juga: KertubAR, Inovasi Mahasiswa UMM untuk Pembelajaran Biologi
Salah satu program kerja KKN PPM 01 untuk mengembangkan objek wisata ini adalah dengan membangun kembali gapura Lembah Bidadari yang sudah rusak sebagai sarana penunjang dan estetika objek wisata tersebut. Selain membangun gapura, program kerja lainnya adalah memperbaiki atau memperbarui spot foto yang telah ada sebelumnya. “Pembaharuan spot foto bertujuan untuk menunjang estetika dan menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Lembah Bidadari,” sambung Wiyono.
Tidak hanya perbaikan pada objek wisata, kelompok mahasiswa KKN PPM 01 Pagak juga melakukan pengembangan potensi wisata di bidang kuliner dan oleh-oleh. Yakni dengan harapan juga akan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat desa. “Pengembangan wisata kuliner difokuskan pada makanan botok dengan alasan botok di desa ini memiliki cita rasa beda dengan botok di daerah lain. Terdapat tiga jenis rasa botok yang dikembangkan yaitu botok tempe, tahu, dan jamur,” tukas Wiyono.
Pada pengembangan potensi oleh-oleh difokuskan pada jamu olahan, pembuatan jamu sebenarnya sudah lama dilakukan dan masih tahap berkembang oleh kelompok wanita tangguh yang ada di Desa Pandanrejo dengan tujuan untuk membantu perekonomian. Namun, produk ini belum tersebar ke seluruh masyarakat desa, oleh karena itu untuk membantu mengembangkan pemasaran produk tersebut, KKN PPM Pagak 01 membantu menyebarkan produk jamu olahan tersebut pada seluruh warga desa. (*/can)