Implementasikan Alat Themperature Detection di Kediri

Author : Humas | Kamis, 01 Oktober 2020 13:17 WIB
PMM UMM di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri (Foto: Istimewa)
MENDUKUNG era adaptasi kebiasaan baru (AKB), sekelompok mahasiswa Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiya Malang (UMM) mengimplementasikan alat Themperature Detection di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri. Alat ini salah satu solusi yang dapat digunakan berkala dalam pengecekan suhu tanpa berkontak fisik secara langsung. Pengecekan suhu dilakukan sebelum memasuki ruang layanan di pemerintahan Desa Balong Jeruk.
 
“Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, PMM UMM Kelompok 81 Gelombang 4 mengadakan launching Themperature Detection awal bulan september lalu yang dihadiri oleh Bapak Safi’i selaku Kepala Desa Balongjeruk serta Perangkat Desa di Lingkungan Balai desa Balongjeruk, dan juga dihadiri oleh Dosen Pembimbing Lapangan dari kemlompok PMM 81 yaitu Ibu Beti Istanti Suwandayani,” ungkap Habib selaku Koordinator Desa Kelompok 81 PPM UMM Gelombang 4, Kamis (1/10).
 
Baca juga: UMM Gelar Lomba Debat Hukum Nasional
 
Secara resmi Themperature Detection dapat digunakan sebagai fasilitas umum di Balai Desa Balongjeruk. “Satu unit alat Themperature Detection kami serahkan kepada Pemerintahan Desa Balongjeruk. Dengan harapan dapat memudahkan dalam pengecekan suhu warga yang ingin datang untuk mendapatkan pelayanan di ruang pelayanan. Sekaligus sebagai penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 dengan adanya teknologi ini di desa Balongjeruk,“ sambung Habib.
 
Alat ini mengunakan teknologi sensor Thermopile Array 8X8 atau juga biasa disebut sensor TPA64, yang merupakan sensor yang digunakan untuk membaca suhu tubuh manusia. “Penggunaan Themperature Detection akan membaca suhu seseorang yang berdiri di depan sensor tersebut. Jika suhu orang tersebut dengan nilai normal yaitu kurang dari 37,8 derajat, maka orang tersebut diperbolehkan masuk ruang pelayanan,” kata Mohamad Al Fikih anggota kelompok 81 PPM UMM selaku inisiator teknologi. 
 
Baca juga: Apertela, Aplikasi Pembelajaran Karya Mahasiswa UMM
 
Namun, sambung Al Fakih, jika suhu yang terbaca oleh Themperature Detection lebih dari 37,8 derajat celcius,  maka buzzer (pendengung) akan berbunyi keras sebagai tanda orang tersebut tidak diperbolehkan untuk memasuki ruangan tersebut. Safi’i, selaku Kepala Desa Balongjeruk serta Perangkat Desa di Lingkungan Balai desa Balongjeruk sangat mengapresiasi dan mengaku  bangga terhadap mahasiswa yang mempunyai ide kreatif dan inovatif untuk membuat alat Themperature Detection. 
 
Setiap program yang ditelurkan kelompok mahasiswa PPM UMM ditekankan untuk memberikan dampak nyata yang signifikan. Hal ini selaras dengan dukungan yang disampaikan Dosen Pembimbing Lapang UMM yaitu Beti Istanti Suwandayani M.Pd. kepada PMM UMM 81. “Dalam melakukan kegiatan harus mengutamakan protokol kesehatan yang berlaku demi menjaga kesehatan bersama dan jadikan inovasi serta kreatifitas kalian menjadi berguna untuk masyarakat,” ujar Beti Istanti Suwandayani. (*/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image