Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (Foto : Istimewa) |
Tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menorehkan prestasi di ajang kompetisi Indonesian Foreign Policy Review (IFPR) dengan tema “Indonesia’s ASEAN Chairmanship 2023 : What can Indonesia do?”. Kompetisi itu diselenggarakan di Jakarta oleh International Relation Project UI pada 3 November lalu. Tim UMM sukses meraih juara kedua pada ajang tersebut.
Salah satu anggota tim, Gonzaga Alnabe menjelaskan bahwa lomba ini diikuti secara bertim. Terhitung ada puluhan tim yang bersaing. Adapun ia dan timnya menyusun esai dari Juli dan mengirim hasil esainya pada awal bulan November lalu. Topik yang mereka angkat juga menarik, yakni terkait tentang laut Cina selatan yang hingga saat ini masih hangat diperdebatkan di negara ASEAN dan Cina.
Baca Juga : Belirefill, Inovasi Isi Ulang Produk Garapan Mahasiswa UMM
Mereka juga menyinggung posisi atau peran ASEAN dalam bidang tersebut dan hubungannya dengan Indonesia. “Ada beberapa fokus yang kami tonjolkan. Seperti misalnya pembahasan tentang sejarah, peran dan posisi ASEAN dalam menyikapi peristiwa yang terjadi. Bagaimana peran ekonomi dalam mencegah dan meredakan konflik tersebut dan lain sebagainya,”Kata Gonzaga.
Mahasiswa asli Kota Kefamenanu, Nusa Tenggara Timur (NTB) itu mengatakan, mereka juga menawarkan solusi dalam permasalan tersebt. “Kami menganjurkan untuk membentuk forum komunikasi yang efektif antara ASEAN dan Cina agar terbentuk satu kesatuan suara. Tidak hanya itu, kami juga menawarkan penegakan hukum kelautan yang lebih jelas oleh UNCLOS sehingga ada kepastian hukum,” katanya.
Baca Juga : Gaet Sekolah Korea, Dosen UMM Terapkan Kurikulum Pancasila dan Al-Islam
Dalam babak final, mereka tidak hanya dinilai oleh para juri tapi juga oleh salah satu anggota inti ASEAN. Hal itu membuat mereka harus menyiapkan mental yang kuat dan mengeluarkan critical thinking terbaik mereka. Berbagai pertanyaan juga sukses mereka jawab dengan baik dan lugas. Cara penyampaian yang menarik dan unik akhirnya membuat mereka membawa pulang juara dua kategori Best Public Speaking dalam ajang kompetisi itu.
Saat ini, berbekal juara itu, Gonza dan tim sedang dalam proses pengajuan konversi mata kuliah di UMM. Apalagi UMM memang selalu mendukung mahasiswanya dalam mendulang prestasi. “UMM selalu memfasilitasi mahasiswanya dengan ratusan wadah yang ada. Saya juga bersyukur memiliki teman yang ramah dan mau berproses bersama,” pungkasnya. (Ri/Wil)