Photo Ilustrasi UMM |
Penggunaan masker di masa pandemi menyebabkan naiknya angka limbah B3. Melihat hal itu, Dinda Putri Savira, mahasiswa ilmu keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memberikan terbosan melalui tulisan essay. Ia menuliskan rancangan aplikasi dengan sistem informasi manajemen pengelolaan sampah medis dan rumah tangga. Essay tersebut berhasil menjadi juara pertama dalam kompetisi nasional Public Health Student Affair 2021 yang dilaksanakan Universitas Sriwijawa Akhir Oktober lalu (30/10)
Dinda, sapaan akrabnya menjelaskan bahwa menurut data laporan dari Dinas Kesehatan dan Lingkungan, limbah medis telah mengalami peningkatan sebesar 30-50 persen. Menurutnya, hal itu menjadi masalah yang harus diselesaikan. Melalui aplikasi rancangannya, ada lima fitur pengelolaan limbah medis dan rumah tangga yang disediakan. Pertama, fitur pengenalan sampah yang bisa membedakan sampah. Kedua, yakni fitur disinfeksi yang memberikan informasi agar sampah disinfeksikan selama lima menit dan dilengkapi dengan timer.
“Yang ketiga dan keempat adalah penanganan limbah infeksiusn serta fitur pewadahan dan pelabelan. Kemudian yang terakhir adalah fitur penanganan lanjutan yang memiliki dua opsi. Yaitu sarana penjemputan limbah infeksius dan penyimpanan sampah selama 48 jam untuk mereduksi infkesi dari sampah,” imbuhnya.
Mahasiswi berasal dari Banyuwangi ini kembali menuturkan bahwa aplikasi ini memanfaatkan sistem location base service. Dengan begitu, aplikasi rancangannya ini akan menampilkan lokasi tempat pembuangan akhir (TPA). Sistem ini juga memungkinkan aplikasi untuk mengirim sinyal Ketika sampah yang sudah ada bisa diambil oleh tim sampah yang bertugas.
"Dengan begitu, petugas kebersihan bisa tahu kapan sampah belum bisa diambil maupun sudah bisa diambil," ujarnya.
Selain itu, mahasiswa kelahiran Malang ini mengaku bahwa ini pertama kalinya ia Menyusun essay sendirian. Melihat hasil yang memuaskan, ia meyakini bahwa kemampuan yang dimilikinya bisa memberikan perstasi-prestasi lainnya. Ia berharap agar raihannya ini bisa menjadi pemacu bagu mahasiswa lain untuk berusaha meraih prestasi. Tidak puas dengan pengetahuan dan raihan yang sudah dicapai.
“Saya juga sangat ingin agar aplikasi rancangan saya ini bisa direalisasikan. Mungkin nati bisa menggaet kerja sama dengan lain pihak, sehingga bisa terwujud dan mampu memebrikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Khususnya terkait penanganan limbah medis yang kini sedang naik,” ujarnya mengakhiri. (syi/will)