Mahasiswa UMM Kembangkan Smart Farming untuk Petani Kopi

Author : Humas | Rabu, 02 Oktober 2024 09:08 WIB

Tim mahasiswa prodi teknologi pangan UMM yang menjalankan teknologi smart farming berbasis IoT agriculture pada solar dryer portabel kopi di Desa Harjokuncaran, Malang (Foto : Istimewa)

Sivitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selalu berinovasi dan memberi manfaat pada negeri. Salah satunya yang dilakukan tim mahasiswa prodi teknologi pangan UMM yang menjalankan teknologi smart farming berbasis IoT agriculture pada solar dryer portabel kopi di Desa Harjokuncaran, Malang, September lalu. Berkat hal ini pula mereka lolos program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan (Ormawa) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

Adapun dalam pelaksanannya, mereka bekerja sama dengan mahasiswa teknik mesin dan informatika UMM. Ketua tim Aisyah Fatma Salsabila menjelaskan, program ini mengusung konsep smart farming berbasis Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan kualitas pasca-panen kopi di Desa Harjokuncaran, sebuah desa di Malang yang memiliki potensi besar di bidang perkebunan kopi. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan solusi modern kepada para petani di desa tersebut dalam mengoptimalkan proses pengeringan kopi menggunakan teknologi solar dryer portabel.

Baca juga : Penelitian Mahasiswa UMM Ini Sukses Atasi Wabah Virus pada Udang Vanname

Dalam program ini, tim himpunan mahasiswa teknologi pangan UMM mengintegrasikan teknologi IoT ke dalam sistem pengolahan kopi, khususnya pada tahap pengeringan. Solar dryer portabel yang dikembangkan dilengkapi dengan sensor-sensor yang dapat mendeteksi suhu dan kelembaban udara, kemudian mengirimkan data tersebut secara real-time kepada petani melalui perangkat ponsel.

"Dengan teknologi ini, petani dapat mengetahui kondisi cuaca dan tingkat pengeringan kopi mereka tanpa harus memantau secara manual. Jika ada perubahan suhu yang tidak sesuai, mereka dapat langsung menyesuaikan, sehingga kualitas kopi yang dihasilkan lebih terjaga," jelas Aisyah.

Aisyah juga menambahkan bahwa program ini sejalan dengan perkembangan era Society 5.0, di mana teknologi tidak hanya digunakan untuk memudahkan kehidupan manusia. Tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum. "Kami ingin membantu petani kopi di Desa Harjokuncaran untuk menghadapi tantangan di era digital ini," katanya.

Baca juga : Mahasiswa UMM Ini Sulap Sampah Jadi Kursi Ecobrick

Ia dan tim juga berharap implementasi teknologi smart farming ini dapat menjadi model yang diterapkan di daerah lain yang memiliki potensi serupa. Apalagi program tersebut dinilai berhasil dan memudahkan para petani kopi. Dengan dukungan penuh dari pihak universitas dan Kemendikbudristek, tim mahasiswa UMM optimis bahwa program pengabdian mereka akan memberikan dampak positif bagi para petani kopi serta berkontribusi dalam pengembangan teknologi pertanian di Indonesia. (*/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image