Roundnet UMM meraih Juara 2 di Piala Gubernur (Foto : Istimewa) |
Roundnet, olahraga baru yang mungkin masih terdengar asing di telinga. Namun, kini sudah ada sederet turnamen yang bisa diikuti, khususnya untuk bagi komunitas yang mulai berkembang. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Defrian Dekimugti dan Ahmad Anang Ma'ruf, dua mahasiwa Pendidikan Guru dan Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka berhasil memenangkan juara dua dalam kejuaraan roundnet nasional dalam gelaran Piala Gubernur Jawa Barat pada Minggu (16/1) lalu di Sport Jabar Arcamanik, Bandung.
Defrian, salah satu anggota tim menerangkan bahwa olahraga yang baru masuk di Indonesia ini cukup unik. Ada kemiripan dengan voli, badminton, basket, bahkan juga tenis meja. Ada gerakan smash seperti di voli, perhitungan poin juga mirip dengan badminton, pemantulan bola juga sama dengan basket serta tenis meja. Adapun dalam satu tim terdapat dua orang yang saling bekerja sama.
Baca Juga : Fitrah, Wisudawan Terbaik UMM yang Miliki Segudang Piala
“Meskipun saya baru mulai bermain September lalu, tapi saya sangat menikmati olahraga ini karena menyenangkan. Saya baru berlatih dengan serius sejak Desember tahun lalu bersama Anang dalam rangka mengikuti beragam turnamen,” ungkapnya.
Mahasiswa asli Balikpapan ini mengatakan kompetisi tersebut diperuntukkan untuk umum, jadi tidak terbatas pada mahasiswa saja. Ada lebih dari 35 tim yang turut serta dan bersaing satu sama lain. Mulai peserta dari Sumatera, Jawa hingga Bali.
Menurutnya, roundnet memang belum begitu populer. Namun seiring banyaknya kompetisi, ia percaya banyak orang yang penasaran dan ingin tahu lebih banyak. Apalagi semakin maraknya komunitas yang menjamur di berbagai kota seperti Bandung, Surabaya dan juga Malang.
Baca Juga : Bawakan Karya Usmar Ismail, Mahasiswa UMM Menangi Ajang Dramatical Reading
Meski sukses membawa pulang piala, namun ia dan Anag bukan tanpa kendala. Mereka kurang begitu tahu peraturan baku pertandingan roundnet sesungguhnya. Ditambah lagi, ini adalah kompetisi pertama mereka. Perasaan gugup tentu terus menghampiri meskipun sudah berlatih mati-matian.
“Mental memang hal yang harus dipersiapkan dalam sebuah. Saya dan Anang seringkali deg-degan, terutama di babak final di mana kami harus menghadapi tuan rumah. Setiap mencetak angka sorai-sorai rama terus digaungkan para suporter,” terang Defrian.
Terakhir, ia berharap roundnet bisa berkembang lebih baik lagi di Kampus Putih UMM dengan membangun Unit Kegiatan Mahasiswa. Dengan begitu, regenerasi bisa berjalan dengan baik dan menciptakan prestasi-prestasi baru. Begitupun dengan organisasi pusat roundnet yang diharapkan bisa memberikan lebih banyak sosialisasi agar olahraga ini bisa semakin terkenal di kalangan masyarakat. (wil)