Saat berfoto didepan poster yang memenangkan Juara 3 Poster Terbaik. (Doc. Pribadi) |
BERAWAL dari kegelisahan sekelompok mahasiswa program studi (prodi) Kesejahteran Sosial (Kesos)Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengansemakin banyaknya sampah yang ada di Kota Batu,Jawa Timur,tiga orang mahasiswa;Iin Sulis Setyowati, Mochamad Zainul, dan Khasbullah Afif menggagas sebuah program pengabdian masyarakat melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PMK-M) lewat pemanfaatan sampah tersebut.
Karya yang berjudul “Pemberdayaan Masyarakat Desa Mojorejo Kota Batu melalui Handycraft Berbahan Dasar Sampah Plastik Rumah Tangga Guna Meningkatkan Kesejahteraan”berhasil masuk dalam daftar peserta yang lolos seleksidan didanai Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (Ditlitabmas). Karya tulis terbutmenghantarkan ketiganyalolosbabak final Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke 29 di Institut Pertanian Bogor (IPB), 8-11 Agustuslalu dan berhasil menyisihkan ribuan proposal mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Menumpuknya sampah yang ada sertarendahnya angka produktifitas masyarakat Desa Mojerejo Kota Batu menjadi latar belakangutama munculnya ide untuk melakukan pengabdian masyarakat ini. “Sampah yang terdapatdi Desa Mojorejo sebenarnya bisa diolah dan menjadi sumber penghasilantambahan bagi warga desa,” kata Iin, selaku ketua tim.
Sampah plastik, lanjut Iin, merupakan ancaman serius karenamenyebabkan pencemaran terhadap lingkungan terutama jikadibuang sembarangan. Menurut data yang mereka himpun, Kota Batu setidaknya menghasilkan sampah plastik hingga mencapai 80 ton/hari. Padahal,menurut kelompoknya,sampah plastik jika terampil dimanfaatkan,akanmenjadi peluang ekonomi yang menjanjikan.
Selain itu, penduduk Desa Mojorejo terdiri dari 4.393 jiwa dimana jumlah ibu rumah tangganya mencapai733 jiwa. Dua puluh lima persendiantaranya tidak memiliki pekerjaan. “Padahal, jumlah sampah yang dihasilkan di desa ini mencapai 150 kg/hari.Hal inilah yang melatarbelakangi kami membuatkarya tulis pengabdian masyarakat tersebut,” paparnya.
Lebih lanjut Iin menjelaskan, tujuan yang ingin dicapai pengabdian masyarakat ini yaknimengubah barang yang tidak terpakaimenjadi sesuatu yang memilikinilaijual.Selain itu,kegiatan tersebut jugabermanfaat gunameningakatkan kreativitasserta produktivitasibu rumah tangga yang ada disekitarnya. “Saat ini sudah ada kerjasama antara pihak desa dengan ibu-ibu PKK(Pembinaan Kesejahteraan keluarga, red.)untuk penjualannya. Jadi,ibu-ibu rumah tangga di Desa Mojorejo sudah mulai produktif dengan mendaur ulang sampah itu,” papar Iin.
“Hingga saat ini ibu-ibu rumah tangga di Desa Mojorejo sudah memproduksi hasil daur ulang berupa produk dari daur ulang sampah plastik antara lain tas rajut dari kresek bekas, tas dari bungkus kopi dan leher botol gelas minuman, kardus bekas, serta masih banyak produk lain dari daur ulang yang lainnya. Produk program ini memiliki nilai jual tinggi dikarenakan motif-motif yang dibuat sangat menarik,” lanjut Iin.
Hingga pada akhirnya, kerja keras ketiganya menorehkan prestasi gemilang dengan menjadiJuara 3 kategori Poster terbaik. Setiap poster biasanya memuatalurpenelitian,mulai dari latar belakang hingga solusi yang diberikan.Mochamad Zainul,sang aktor dari pembuatan poster inimenyatakan bahwa postertimnyadibuat berbedadari poster pada umumnya. “Ketika semua poster dipajang pada sesi pameran, kami merasa poster kami paling beda dengan yang lainnya. Meski poster yang kami buat tidak pada umumnya,tapi orang sudah bisa langsung menangkap maksudnya,” tukas Zainul. (jal/can)