Beberapa warga Dinoyo dan mahasiswa PMM UMM hormat pada bendera sang merah putih. (Foto: Istimewa) |
Ada yang berbeda bagi warga Kota Malang yang melewati Kampung Tangguh Dinoyo pada Senin (17/08). Terdengar lagu-lagu bertema kebangsaan yang diputar menggunakan Sound System oleh mahasiswa yang tengah mengikuti program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) bersama organisasi DX Patmanam (Dinoyo Gang 10 RT 4,5,dan 6).
Hal tersebut dilakukan untuk tetap memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia di tengah pandemi Covid-19. Sebelum adanya virus Covid-19, Kampung Tangguh Dinoyo merupakan salah satu kampung yang aktif mengadakan kegiatan untuk merayakan hari kemerdekaan Indonesia. Kegiatan tersebut terpaksa tidak diadakan karena mengikuti himbauan pemerintah untuk tidak melakukan kegiatan yang mengundang kerumunan massa.
Cara unik pun hadir dari warga Kampung Tangguh Dinoyo bersama mahasiswa program PMM UMM. Mahasiswa bersama warga mensiasatinya dengan memutar lagu-lagu menggunakan sound system mulai dari Indonesia Raya, Gebyar-gebyar, Hari Merdeka, dan masih banyak lagi. Pada pukul 10.17 WIB pun beberapa warga ikut berpartisipasi mengikuti anjuran pemerintah untuk berdiri tegap dan hormat pada bendera Sang Merah-Putih.
Baca juga: Mahasiswa UMM Ajak Berkontribusi dalam Dunia Pendidikan
Ketua organisasi DX Patmanam, Agung menyampaikan bahwa cara sederhana inilah yang dirasa tepat untuk tetap memperingati HUT RI tahun ini. “Seharusnya tahun ini kampung kami mendapat jatah untuk mengadakan karnaval, tetapi karena ada covid ini, ya, mau tidak mau harus dibatalkan. Jadi, kami siasati dengan memasang Sound System ini. Walaupun sederhana tapi mengena,” tuturnya.
Agung juga menambahkan bahwa kampungnya sudah mempunyai persiapan untuk mengadakan upacara bersama dengan warga Dinoyo Gang 10. Berbagai lomba pun sudah dipikirkan dari jauh sebelum hari ulang tahun Indonesia ke-75 ini. Namun, melihat kondisi Indonesia yang sangat tidak memungkinkan, maka ide berbagai kegiatan tersebut tidak dapat direalisasikan.
Wakil ketua DX Patmanam, Tri Suseno juga menyampaikan bahwa memang perayaan kemerdekaan tahun ini terasa sepi dan berbeda dari tahun sebelumnya “Tahun kemarin kami banyak sekali kegiatan bahkan tiga rukun tangga (RT) bekerja sama sehingga 17an di Dinoyo ini sangat rame dan seru. Kami semua capek tetapi merasa senang,” ujar Tri.
Baca juga: MAFI Fest 2020: Restorasi sebagai Semangat Baru Festival Film Daring di Indonesia
“Meskipun warga DX Patmanam tidak merasakan perayaan HUT RI seperti biasanya, tetapi diharapkan dengan adanya pemutaran lagu-lagu kebangsaan ini tetap menjaga semangat nasionalisme dan patriotism,” harap Tri.
Sementara itu, Briliawan Gama Rahmatullah selaku Ketua PMM UMM kelompok 28 mengaku senang dengan semangat dari warga Kampung Tangguh Dinoyo. “Meski dalam suasana pandemi ini kita tak boleh mengurangi semangat 17an tahun ini. Menurut saya, semarak kemerdekaan ini harus tetap dilaksanakan dengan mengikuti himbauan pemerintah yakni dengan mematuhi protokol kesehatan,” ujar mahasiswa Fakultas Hukum yang kerap disapa Brian ini. (*/can)