Mada (berkalung merah) sesaat setelah menerima penghargaan dan hadiah juara pertama. (Foto: Istimewa) |
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menorehkan prestasi. Kali ini giliran Muhammad Mada Dwi Pradana, mahasiswa Ilmu Komunikasi, yang mampu menyabet juara pertama dalam lomba fotografi di Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksiminas) XV yang dilaksanakan pada 15 November 2020. Berbeda dengan sebelumnya, tahun ini lomba yang diselenggarakan oleh Kemdikbud tersebut dilakukan secara daring.
Mada, sapaan akrabnya, sudah mempersiapkan segala hal dari jauh-jauh hari. Ia harus kembali mengasah kemampuan dan dan kepekaan memotretnya demi mengharumkan nama kampus dalam lomba fotografi tersebut. Selain itu ia juga berusaha memahami detail peraturan yang sudah ditentukan oleh panitia.
Baca juga: Perkuat Ketahanan Pangan di Masa Pandemi dengan Hidroponik
“Saya benar-benar harus membaca aturan perlombaan dengan teliti. Salah satu aturannya adalah harus melakukan hunting di daerah masing-masing. Saya juga harus memotret sesuai tema yang diberikan, yakni Normal Baru dan Pandemi di Sekitar Kita,” ungkap mahasiswa asal Nganjuk tersebut.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan tahapan-tahapan perlombaan baik saat hunting maupun kurasi foto. Ada dua sesi hunting yang sudah dijadwalkan, yakni pada pukul enam hingga sembilan pagi untuk sesi pertama. Sementara sesi kedua dilangsungkan pada pukul tiga hingga enam sore hari.
Berbekal pengalaman dan prestasi memotret sejak bangku SMA, saat itu ia berencana untuk melakukan perjalanan ke Bromo untuk sesi hunting pertama. Ia berharap mendapatkan lokasi hunting yang tepat agar bisa menghasilkan foto yang menarik untuk dilombakan dalam Peksiminas 2020.
Baca juga: Rancang Alat Olahraga bagi Penyandang Tuna Daksa
“Saya berangkat dari Malang jam 03.00 dan baru sampai di lokasi Bromo pukul 06.00. Sedari awal, saya memang ingin mengambil sisi kenormalan baru yang ada di Gunung ini. Apalagi sudah hampir setahun Wisata Bromo ditutup akibat pandemi,” tutur mahasiswa yang juga memenangkan lomba Fotografi Pekan Seni Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PSM PTM) se–Indonesia 2019 tersebut.
Meski sudah mendapatkan beberapa pilihan foto, Mada masih merasa belum puas. Berkat arahan dari dosen pembimbing, akhirnya ia kembali melakukan hunting di sesi kedua. Saat itu ia memilih berangkat ke proyek revitalisasi yang berlokasi di daerah Kayutangan, Malang.
“Ada beberapa hal yang membuat saya tidak puas dengan hasil foto di sesi pertama. Jadi saya mengambil kesempatan memotret di sesi kedua sembari berharap bisa mendapatkan objek foto yang unik,” terangnya.
Usai memilah dan memilih foto, ia kembali melakukan kurasi dan bimbingan terakhir dengan dosen agar hasil yang dicapai bisa maksimal. Benar saja, ia akhirnya meraih juara pertama mengalahkan perguruan tinggi lain seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, dan perguruan lainnya.
“Hasil ini tidak lepas dari usaha keras saya, bimbingan para dosen dan dukungan dari kampus. Tidak lupa juga doa orangtua yang juga melancarkan segala tahapan lomba ini. Semoga saya bisa menorehkan pretasi lain dan membanggakan nama UMM,” harapnya di akhir sesi wawancara. (wil)