Mahasiswa UMM Raih Perunggu di Kompetisi MIPA Kemendikbud

Author : Humas | Rabu, 23 September 2020 09:14 WIB
Radya Kusuma Ardianto. (Foto: Istimewa)

RADYA Kusuma Ardianto, mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) memenangi ajang Kompetisi Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (KN MIPA) 2020. Radya memenangi medali Perunggu untuk bidang lomba Biologi di ajang yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemendikbud RI).

Kemenangan itu diumumkan saat Penutupan KNMIPA 2020 melalui siaran langsung di channel YouTube Pusat Prestasi Nasional (10/9) pekan lalu. Radya bahkan menjadi satu-satunya peserta dari perguruan tinggi swasta (PTS) se-Indonesia yang memperoleh perunggu dalam ajang bergengsi tahunan tersebut. Ada 7 kampus negeri yang mendapat gelar yang sama, diantaranya UGM, Unair dan IPB.

Bukan kali ini saja Radya memenangi kompetisi nasional ini. Di tahun 2019, Radya yang juga Ketua Umum Scientific Medico mendapat gelar yang sama. Selama kuliah di Fakultas Kedokteran UMM Ia juga pernah menjadi Juara I Esai Ilmiah Temu Ilmiah Nasional Badan Analisis dan Pengembangan Ilmiah Nasional (BAPIN) - ISMKI, serta Juara III Esai Festival Euphorbio 2020 Universitas Mulawarman.

Baca juga: Pesmaba UMM 2020, Cetak Generasi Pemimpin Masa Depan

Pelaksanan KN-MIPA tahun 2020 mengalami perubahan dibandingkan pelaksanaan di tahun sebelumnya. Proses seleksi di tingkat wilayah dan Nasional tahun ini diselenggarakan dengan metode dalam jaringan (daring), mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia. Di bidang Biologi, Radya menjadi perwakilan LLDikti Wilayah VII Jawa Timur bersama perguruan tinggi negeri.

Bagi mahasiswa yang juga aktif di Lembaga Semi Otonom Kedokteran Badminton Club ini, rumpun ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Ilmu Kedokteran yang digelutinya sekarang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Penguasaan materi Biologi merupakan basic science yang wajib dikuasai oleh dokter untuk memperoleh pemahaman yang holistik dan komprehensif.

“Oleh karenanya, saya merasa tertantang untuk memperdalam ilmu MIPA, khususnya biologi, untuk meraih cita-cita saya yaitu menjadi seorang dokter yang berkompeten dan bermanfaat. Selain itu, saya juga menyadari bahwa ilmu-ilmu ini mengajarkan saya salah satu bentuk kesempurnaan Allah melalui ciptaannya, sehingga membuat saya lebih bersyukur,” kata laki-laki kelahiran 1999 ini. (can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image