Mahasiswa UMM Rancang Teknologi Optimalisasi Budidaya Lobster
Author : Humas | Jum'at, 02 Juli 2021 15:04 WIB
|
Tim mahasiswa UMM yang merancang smart pond. (Foto: Istimewa) |
Budidaya lobster memiliki peluang yang besar di wilayah Indonesia. Tak hanya yang sudah dewasa, bayi lobster pun banyak diburu oleh masyarakat. Namun sampai saat ini budidaya lobster masih jarang dilakukan. Masyarakat masih mengandalkan hasil alam dalam memperoleh hewan laut satu ini. Dalam rangka meningkatkan komoditas lobser di Indonesia, tim mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) rancang alat optimalisasi budidaya lobster air laut bernama Smart Pond.
Dhia Balqis salah satu perwakilan tim berkata bahwa permasalahan utama dalam budidaya lobster di Indonesia adalah masalah marikultur. Sebut saja pemanfaatan potensi lahan perikanan budidaya yang belum optimal. Selain itu juga sistem produksi dan tracebility pembudidayaan lobster belum ditangani dengan baik.
“Menurut kami, di kawasan budidaya lobster kurang tersedia infrastruktur yang mendukung. Beberapa permasalahan itu memicu adanya masalah baru seperti penjualan benih lobster secara ilegal dan korupsi terhadap penjualan maupun pembelian lobster,” ungkap mahasiswa asal Bekasi tersebut.
Mengenai cara kerja Smart Pond, Dhia menjelaskan bahwa alat tersebut dapat mengondisikan kolam budidaya sesuai dengan habitat asli lobster di laut. Ketika dipasang, alat ini secara otomatis akan menyesuaikan indikator atau parameter kolam seperti di air laut.
“Misalkan kolam memiliki pH 9 sementara lobster membutuhkan pH 7-8. Hal itu akan langsung diatur secara otomatis oleh alat tersebut. Selama dua setengah bulan perancangan alat ini, tim kami telah sampai pada perakitan sensor dan pemrograman Smart Pond,” kata Dhia.
Menariknya, alat satu ini diikutsertakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Karsa Cipta (PKM-KC) dan berhasil lolos ke tahap pendanaan pada Mei lalu. Dalam perancangan Smart Pond, Dhia ditemani oleh empat anggota lainnya yaitu Zidni Ilman Nafian, Fia Sulis Setiani, Doliansyah, dan Andre Juan Pradipa. Saat ini mereka sedang menyelesaikan prototype dari Smart Pond. Kedepannya timnya berharap alat ini dapat membantu permasalahan dan kendala dalam meingkatkan budidaya lobster air laut.
“Saya juga ingin agar nantinya inovasi ini dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat serta dapat mendongkrak perekonomian negara. Selain itu, saya juga berencana menyusun jurnal atau artikel untuk mempublikasikan Smart Pond dalam rangka mendukung penelitian penerapan teknologi di dunia pendidikan,” tandasnya. (syi/wil)
Shared:
Komentar