Mahasiswa UMM yang menciptakan pengobatan alternatif asam urat dengan kulit kacang. (Foto: Istimewa) |
Penyakit asam urat memang bisa disembuhkan baik dengan obat herbal maupun secara medis. Sayangnya, penggunaan salah satu obat Allopurinol masih memiliki efek samping dalam proses penyembuhannya. Hal itulah yang melatarbelakangi tim mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuki membuat alternatif obat dari ekstrak kulit kacang tanah. Adapun gagasan ini dituangkan dalam Program Kreatifitas Mahasiswa-Riset Eksakta (PKM-RE).
PKM dengan judul “Perbandingan Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Kacang Tanah dan Allopurinol Terhadap Kadar Asam Urat Tikus Putih Jantan Galur Wistar Model Hiperurisemia” ini berhasil meraih juara tiga pada Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) tingkat nasional pada hari Minggu (03/10) lalu. Adapun mereka telah melakukan penelitian sejak bulan Agustus.
Baca Juga : Mahasiswa UMM Hibur Lansia dan Anak-anak di Rumah Asuh
Widyawati Glentam selaku ketua tim menjelaskan bahwa sesuai dengan judul yakni penelitian masih berada pada tahap hewan coba. Dalam percobaan tersebut, mereka membuat tikus menderita asam urat terlebih dahulu. Kemudian diberi obat yang terbuat dari ekstrak terkait. Alhasil, efeknya pun sesuai dengan harapan yakni dapat menyembuhkan sang tikus. “Berhubung penelitian ini baru pada tahap uji coba pada hewan, sehiingga obat ini masih belum bisa digunakan oleh manusia,” ujarnya menjelaskan.
Baca Juga : Footsanityzer Pembersih Kaki Praktis Karya Mahasiswa UMM
Mahasiswa asli Probolinggo memaparkan bahwa dalam kulit kacang tanah, terdapat kandungan flavonoid. Zat tersebut berfungsi untuk mencegah bakteri sekaligus mampu menyembuhkan dari infeksi virus terkait. Adapun, proses pembuatan ekstrak kacang tanah membutuhkan beberapa tahap. Mulai dari pengupasan, penghancuran hingga menjadi serbuk, pengeringan serbuk, dan pada tahap akhir yaitu ekstraksi. “Pada tahap ekstraksi, kacang tanah akan mengeluarkan cairan yang di dalamnya terkandung flavonoid yang masih terjaga,” tutur Widya.
Adapun, menurutnya hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa ekstrak kulit kacang tanah juga bisa digunakan sebagai obat alami dalam menyembuhkan asam urat. Mahasiswi Kedokteran UMM ini tentu berharap penelitian terkiat ekstrak kacang tanah untuk asam urat bisa berlanjut hingga menjadi obat alternatif untuk manusia di kemudian hari. Memang, untuk saat ini baru diujicoba ke tikus namun ia berharap bisa digunakan pula untuk manusia. “Tentu saja masih banyak langkah selanjutnya untuk bisa sampai ke sana. Maka dari itu kami akan berusaha keras dalam memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Jadi tidak hanya terbatas penggunaan [ada hewan tikus saja tapi juga bagi masyarakat yang menderita asam urat,” tegasnya mengakhiri. (haq/wil)