Mahasiswa UMM Ubah Limbah Jagung Jadi Minuman

Author : Humas | Rabu, 06 Oktober 2021 04:30 WIB
Produk Minuman dari Limbah Jagung (Foto : Istimewa)

Limbah produksi yang berasal dari industri maupun pertanian selalu menjadi momok tersendiri bagi lingkungan. Di Desa Giripurno, Kabupaten Malang masih banyak rambut jagung yang pemanfaatannya kurang maksimal. Melihat hal tersebut, tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Program Kreatifitas Mahasiswa - Pendampingan Masyarakat (PKM-PM) mengembangkan wirausaha desa dengan memanfaatkan rambut jagung tersebut (ragung).

PKM dengan judul "Pemanfaatan Ragung Sebagai Produk Pangan Fungsional Melalui Pemberdayaan Kelompok PKK Desa Giripurno Malang" ini telah lolos pendanaan pada Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti). Tim tersebut telah melakukan pendampingan selama 15 kali pertemuan yang diselenggarakan bagi ibu-ibu PKK. Para peserta diberikan beragam materi dan wawasan mengenai bagaimana memanfaatkan limbah yang ada.

Baca juga : Mahasiswa UMM Ciptakan Minuman Prebiotik Pengganti Susu Sapi

Siti Rofiatul, salah satu anggota kelompok menjelaskan terkait proses pembuatan ragung menjadi minuman sari ragung. Pembuatan minuman ini membutuhkan beberapa proses. Proses awal adalah pemisahan dan pembersihan rambut dari jagungnya. Lalu ragung yang terkumpul direbus hingga kecoklatan, dilanjutkan dengan tambahan gula dan perasa minuman. Setelah melalui semua proses tersebut, minuman sari ragung baru bisa dikemas dengan botol.

Selain mendampingi dalam pembuatannya, tim mahasiswa UMM juga memberikan materi terkait packing, pembuataan akun e-commerce serta digital marketing. DIjelaskan Siti Rofiatul, pelatihan tersebut bertujuan agar minuman sari jagung dapat mendapatkan pasar yang lebih luas. Adapun saat ini penjualan minuman sari ragung itu masih berjalan dengan sistem menerima pesanan. Beberapa kali minuman ini dipesan untuk acara-acara di desa. Per botolnya, sari ragung ini dibandrol dengan harga Rp5.000.

"Melihat masih banyak masyarakat desa yang kurang begitu paham akan teknologi terkini membuat kami berinisiatif untuk mengenalkan dan mengajarkan alat-alat yang bisa digunakan. Begitupun dengan pemasaran digital yang secara masif kami sampaikan," ujarnya.

Baca juga : Mahasiswa UMM Teliti Gangguan Depresi Lewat Urine

Adapun pendampingan kepada ibu-ibu PKK sendiri dilakukan selama tiga bulan penuh dengan pertemuan luring dan daring. Sempat terkendala PPKM, tim masih berinisiatif untuk melakukan pertemuan secara online, baik melalui grup WhatsApp ataupun  Zoom Meeting. Siti tidak sendiri, ia ditemani oleh Aggy Pramesti Wary (Biologi), Olivia Margareta (Bahasa Inggris), Siti Mariyatul Qibtiyah (Biologi) dan Eginuari Ilhani (Hukum).

Rofi sapaan akrabnya berharap wirausaha yang dirintis bersama warga ini bisa berkembang dan mendapat partner lainnya. Begitu pula dengan pemasaran produk sari rambut jagung yang diharapkan bisa semakin dikenal oleh banyak kalangan. "Saya berharap wirausaha di desa Giripurno dapat berkembang dengan pesat, baik dalam aspek produksi maupun marketing," ungkapnya. (haq/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image