Kateryna Poliakova. (Foto: Rino Anugrawan) |
SEBELUM datang ke Indonesia, Kateryna Poliakova mengaku sempat khawatir kesulitan bergaul dan berkomunikasi dengan mahasiswa UMM karena kendala bahasa dan budaya. Namun, di luar perkiraannya, ternyata mahasiswa UMM diakuinya sangat open-minded dan menyukai pengetahuan baru.
“Ternyata saya salah, mahasiswa di sini sangat terbuka terhadap hal baru. Mereka suka bertanya dan berdiskusi banyak hal tentang kehidupan dan perkembangan media di Ukraina. Saya sangat senang bekerjasama dengan mereka di kelas, saling bertukar pandangan dan gagasan,” cerita peserta program Learn & Teach internship UMM asal Kyiv, Ukraina ini.
Kateryna juga terkesan dengan suasana dan fasilitas di UMM. “Sangat cantik, rapi, dan terawat. Stafnya ramah-ramah, mahasiswanya juga sopan dan cerdas,” kata mahasiswi yang pernah studi jurnalisme di Zaporizhzhya National University ini.
Sejak lama, Kateryna memang sudah tertarik dengan negara-negara tropis di Asia. Dengan Indonesia, ia terpikat keragaman etnis dan keindahan alamnya yang sangat cerah dan natural.
Selain itu, berdasarkan informasi dari temen-temannya yang pernah ke Indonesia,Kateryna mendengar bahwa kekuatan tradisi negara ini bisa merubah cara berpikir dan gaya hidup orang yang mengunjunginya. “Setelah sampai di sini saya tak heran, keragaman Indonesia memang berakar dari budaya pribumi yang begitu kuat,” akunya.
Karena itulah, selama tinggal di Malang, Kateryna terus menulis blog tentang UMM dan Indonesia. Ia berharap, tulisannya itu bisa bermanfaat bagi teman-temannya yang tertarik belajar dan melakukan pertukaran budaya di sini. “Saya juga nantinya akan menulis serial artikel tentang keindahan dan kekayaan alam Indonesia beserta keunikan-keunikannya,” ujarnya.
Saat ini, Kateryna tengah melanjutkan studi pascasarjana di the Institute of Journalism of Taras Shevchenko National University of Kyiv, Ukraina dan tengah menulis thesis tentang teknologi media interaktif. Dengan pengalaman akademiknya di UMM, ia berharap bisa berkontribusi bagi tesisnya, mengingat ia telah memperluas lingkup risetnya dengan memasukkan pengalaman Indonesia di dalamnya. (han/nas)