Andanrani menunjukkan desain robot rancangannya. (Foto: Istimewa) |
PENGELOLAAN sampah kota di Indonesia menjadi masalah aktual seiring dengan semakin meningkatnya tingkat pertumbuhan penduduk. Masalah ini berdampak pada semakin banyak jumlah sampah yang dihasilkan. Sampah menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) menyebabkan meningkatnya degradasi kebersihan lingkungan karena mengeluarkan gas metan yang menyebabkan global warming. Menurut tuturan para ahli, gas ini memiliki daya rusak 23 kali lebih kuat dari karbon.
Seiring perkembangan teknologi, tercetuslah ide untuk menciptakan teknologi pengolah sampah yang tidak perlu menggunakan tenaga manusia. Ide ini diwujudkan oleh sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang berhasil menjadi runner up dalam lomba business plan pada Acara Dies Natalis Politeknik ATK Yogyakarta ke-62. I’if Nur Safitri dan Andanrani, dua Mahasiswi Program Studi Akuntansi inilah yang mengangkat Konsep Bisnis “Magic Trash Robot” (Master).
Dijelaskan Andanrani, tujuan diciptakannya robot pintar Master ini berangkat dari keresahan masyarakat terhadap sampah yang membawa dampak buruk di lingkungan sekitar. Inilah yang menjadi pemicu munculnya Ide ”Magic Trash Robot”. “Dengan adanya produk ini, segala aktifitas dalam memilih sampai sesuai jenisnya menjadi lebih praktis. Selain itu, Master mampu memudahkan pengelolaan sisa makanan menjadi pupuk sederhana yang dapat mengurangi bau pembusukan,” kata Andanrani (12/10).
Baca juga: Praktikum Komunikasi Fokus Destinations Branding Desa Malang Raya
Menurut Andanrani, di Indonesia belum ada teknologi seperti ini. Kalaupun ada, fungsinya hanya sebatas tempat sampah biasa di lokasi umum yang tidak dapat memilah-milah sendiri. “Produk kami berupa robot sampah yang bisa memilah sendiri sesuai jenisnya seperti plastik, kaleng, kaca, dedaunan, sisa makanan, dan dapat menguraikan sampah menjadi pupuk sederhana yang dapat meminimalisir bau sampah,” terang mahasiswa angkatan 2018 asal Lamongan, Jawa Timur ini.
Dalam lomba yang diikuti mahasiswa seluruh Indonesia ini, mereka menawarkan rencana bisnis berupa robot yang mampu memilah sampah sesuai jenisnya. Selain itu, Master mampu mengelola sampah menjadi pupuk sederhana dengan menggunakan inovasi baru agar dapat mengembangkan unsur kualitas produk yang baik, bermanfaat untuk semua masyarakat umum, ataupun pribadi. Produk Master ini diharapkan juga mampu mengelola sampah bekas menjadi barang bermanfaat bernilai ekonomi. (*/can)