Mensesneg di UMM: Ilmu Sosial adalah Pemimpin Ilmu
Author : Humas | Jum'at, 09 Agustus 2019 10:09 WIB
|
Prof. Dr. Pratikno saat memaparkan materi di hapadan para peserta Konvensi HIPIIS. (Foto: Rino/Humas) |
MENTERI Sekertaris Negara (Mensesneg) Republik Indonesia Prof. Dr. Pratikno saat menjadi pembicara kunci Konvensi Nasional Ilmu-ilmu Sosial Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) menyampaikan materi dengan fokus pada Pengembangan Sumberdaya Manusia (SDM) dari Perspektif Ilmu Sosial.
Bertempat di Teater Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (8/8), Menteri Pratikno menyampaikan akumulasi dari pengalamannya selama menjadi praktisi ilmu sosial, khususnya saat dirinya menjadi rektor UGM. Dari pengalamannya tersebut, ia mengungkapkan bahwa ilmu sosial adalah pemimpin segala ilmu.
“Untuk mengetahui masyarakat, keinginan masyarakat, kita perlu memiliki ilmu sosial. Produk, yang bagus tidak akan sampai pada masyarakat, tanpa adanya ilmu sosial. Sehingga boleh dikatakan bahwa ilmu sosial adalah pemimpin ilmu” tuturnya di hadapan pengurus HIPIIS dan civitas akademika Kampus Putih, UMM.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan ilmu sosial tidak lagi ilmu yang berdiri sendiri. Dengan pengalamannya, analogi pohon ilmu yang selama ini dikenalkan sudah tidak dapat dipakai lagi saat ini. Ilmu, dalam konteks revolusi industry 4.0 bertransformasi menjadi pohon belantara, dimana ilmu pengetahuan tidak ada lagi yang monodisiplin.
“Sudah saatnya perguruan tinggi menggunakan pendekatan interdisiplin, di mana pemecahan suatu masalah, juga harus dengan menggunakan sudut pandang ilmu yang lainnya. Misalnya seorang direktur rumah sakit sarjana yang ia tempuh kedokteran, tapi magisternya bisa saja mengambil disiplin ilmu manajemen,” sebut Praktikno.
|
Praktikno disambut oleh para peserta HIPISS. (Foto: Rino/Humas) |
Pratikno lantas memberikan contoh pada perusahaan teknologi Gojek. Nadiem Makarim, yang merupakan orang ilmu sosial membangun bisnis dengan misi sosial. Ia mengidentifikasi masalah yang ada pada masyarakat saat ini. Akhirnya ia memberikan solusi dengan memanfaatkan Big Data dengan pendekatan data science.
lewat pendekatan ini, ilmu sosial dapat diolah dengan teknologi dan menjadi sesuatu yang bernilai. “lmu sosial adalah di mana sebuah masalah bisa diidentifikasi, dan solusi dapat ditemukan. Terlebih, di Indonesia saat ini memasuki era Revolusi Industri 4.0. yang mana segala solusi bisa juga diselesaikan dengan teknologi,” tuturnya.
Berangkat dari hal tersebut, Pratikno lantas menuturkan bahwa SDM yang unggul dan dapat berkembang apabila memiliki karakter ilmuwan sosial masa kini. Di antara karakter unggul ilmuan sosial itu yakni dia berwawasan luas, melihat segala hal dengan perspektif yang berbeda, fleksibel dan responsif, serta cakap berargumentasi.
“Pembangunan sumberdaya manusia ke depan harus dilandasi jiwa pejuang, determinasi tinggi untuk maju dan belajar berdasarkan empati dan sosiability. Agar generasi masa depan Indonesia dapat membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkemajuan serta mampu menghadapi segala tantangan,” tutupnya. (bel/can)
Shared:
Komentar