Mahasiswa UMM turut menggembirakan anak-anak dengan yel-yel. (Foto: Winarto/Humas) |
Pendidikan inklusif yang hendak dihadirkan Mobil Kamis Membaca (KaCa) Universitas Muhammadiyab Malang (UMM) nampaknya bukan isapan jempol semata. Berbagai kelompok yang terbilang eksklusif juga tak ketinggalan dirangkul dalam aksi menggiatkan melek literasi ini. Kali ini, Kamis (26/12) Mobil KaCa UMM blusukan ke Jabung, Malang.
Dengan mengandeng kelompok pegiat literasi, Republik Gubuk asuhan para mantan preman (Preman Mengajar) ini, untuk membumikan kegiatan literasi. Stereotipe mantan preman di tengah masyarakat masih negatif, melalui gerakan Republik Gubuk, para mantan "preman" (kampung) ini ingin kembali bermanfaat masyarakat melalui kontribusinya di pendidikan.
“Dengan adanya program mobil KaCa yang dikerjasamakan dengan Republik Gubuk ini, kami ingin menghadirkan gerakan literasi di Kecamatan Jabung, khususnya buat anak anak disini mulai rentan TK, SD, SMP maupun SMA/MA/SMK," ujar Fachrul Alamsyah selaku Presiden Republik Gubuk saat ditemui di sela-sela acara.
Baca juga: Jaga Ekosistem Sungai Brantas: Dari Tanam Pohon hingga Tebar Benih Ikan
Alasan para preman tersebut menggalakkan literasi adalah karena mereka mau menebus kesalahan mereka dimasa lalu melalui jalan sederhana berbagi ilmu. “Kata pak Kyai yang membimbing kami, sedekah ilmu itu adalah sedekah ringan dan sering terlupakan,” ujar Dony Windiarto yang merupakan salah satu penggiat di Gubuk Trail.
Bahkan saat kelompok ini baru berdiri, bahkan sempat dikira sebagai kelompok penculik anak,penjual pil koplo dll. Imej negatif ini mungkin muncul dari penilaian orang pada penampilan atau perilaku lama para pegiat. "Selain itu, kami juga mengajarkan beberapa keterampilan seperti seni budaya, olahraga, keagamaan,lingkungan dan lainnya,” ujar Fachrul menceritakan suka-dukanya.
Selain menggiatkan literasi tradisional melalui kegiatan membaca buku, Mobil KaCa UMM juga mengajarkan berbagai keterampilan lainnya. Misalnya tentang tentang menumbuhkan tingkat kepercayaan diri kepada anak-anak SD. Materi ini dibawakan Syahrin Rachmayania Pertiwi yang merupakan mahasiswa Fakultas Psikologi.
Baca juga: LSP UMM Gelar Workshop Harmonisasi Tata Kelola Sertifikasi Kompetensi
Selain mengajarkan kepercayaan diri, Rahmat Iskandar Rizki mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang juga merupakan bagian dari Tim Mobil KaCa UMM, menggembirakan anak-anak melalui kegiatan outbond. Diantaranya game Race Ball yang mengajarkan bagaimana nilai bekerjasama.
Program kolaboratif ini akan dilanjutkan di beberapa tempat asuhan Republik Gubuk. “Untuk di gubuk Traill ini, kami juga mulai bergerak di bakat minat. Ada lahan untuk sirkuit BMX, jadi harapan ke depan semoga suatu saat ada adik adik yang bisa menjadi atlit sepeda BMX," ungkap Dony Windiarto salah satu Pengajar Gubuk khusus atlet Trail ini.
Saat ini Republik Gubuk memiliki 22 gubuk asuhan berbagai tema yang tersebar di Kecamatan Jabung. Di tiap gubuknya diajarkan keterampilan tersendiri di masing-masing gubuknya. Seperti Gubuk Baca Anak Alam, Gubuk Baca Pentongan Mindi, Gubuk Baca Kampung Texas, Gubuk Panji, Gubuk Kampung Treteg, Gubuk Sufi dan lain lain (win/can)