Rektor UMM, Fauzan (Kedua dari Kanan) saat memberikan sambutan dalam kuliah tamu dari delegasi Muslim College (Kedua dan ketiga dari kiri) di Ruang Sidang Senat, Senin (15/2). |
UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) dan The Muslim College London, United Kingdom (UK) dalam waktu dekat mengadakan kerjasama. Hal ini terungkap dalam kuliah tamu yang diadakan Senin (15/2) bersama kepala Muslim College, Dr Mohamed M. Benotman dan koordinator bidang akademik, Dr Faissal Hameed.
Asisten Rektor Bidang Kerjasama Luar Negeri UMM, Soeparto, mengungkapkan beberapa kerjasama yang akan dibuat antara UMM dan Muslim College, seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, hingga pengurangan biaya kuliah di Muslim College. “Jadi dosen-dosen dari UMM akan diundang untuk mengikuti kuliah tamu mengenai keislaman atau Indonesia di sana. Mahasiswa kita yang ingin melanjutkan studi S2 maupun S3 juga diberi kemudahan kuliah di Muslim College,” ungkapnya.
Sementara untuk Muslim College, UMM akan menawarkan beberapa program summer courses yang dimiliki UMM. “Mereka juga bisa diundang untuk menjadi pemateri kuliah tamu di UMM,” ujar Soeparto. Kerjasama ini menurut Soeparto akan mulai berlangsung tahun ini.
Sementara itu, Rektor UMM, Fauzan, dalam sambutannya mengatakan, perkembangan Islam di Indonesia dan Inggris itu berbeda. “Islam di Indonesia itu berkembang dari lahir, sedangkan di Inggris Islam berkembang dari dakwah,” ujar Fauzan.
Untuk itu, kata Fauzan, peran Muslim College di Inggris diharapkan membuat Islam semakin berkembang di sana. Sementara itu, Mohamed, dalam sambutannya mengungkapkan pada 1971, populasi warga muslim di UK hanya 500 ribu orang dan hanya sekitar 30 masjid saat itu. “Di 2011 lalu, meningkat menjadi 1500 masjid dan 5 juta warga muslim,” ungkap Mohamed.
Dalam presentasi Muslim College dihadapan 50 peserta kuliah tamu, Faissal menyebut Muslim College ingin mempelajari Islam dari Indonesia yang merupakan negara penganut Islam di dunia. “Kami juga ingin mempelajari budaya, sejarah, dan lain-lain tentang Indonesia,” katanya.
Kehadiran Muslim College sebagai kampus muslim pertama di Inggris juga berperan memahamkan Islam kepada masyarakat. “Di kampus kami tidak hanya orang Islam yang berkuliah, tapi juga beberapa agama seperti Kristen dan Yahudi. Mereka kuliah di Muslim College karena ingin mengerti dan memahami tentang Islam, sehingga akan terjadi toleransi yang baik antar umat beragama di Inggris,” ucap Faissal.
Meskipun Islam adalah agama minoritas di UK, namun Islam sudah dihargai di negara tersebut. “Pangeran Charles merupakan sahabat baik Muslim College, ia sering berkunjung ke kampus kami dan berdialog tentang perkembangan Islam di Inggris,” katanya.
Ditanya mengenai UMM, baik Mohamed maupun Faissal mengaku kagum dengan kampus ini. “UMM merupakan kampus pertama di Jawa Timur yang kami kunjungi. Saya senang dengan keindahan Jawa Timur dan kampus ini,” ujar Faissal.
“I Love UMM,” kata Mohamed mengagumi UMM. (zul/han/nas)