Owner Geprek Group Beberkan Resep Sukses Dunia Akhirat di Wisuda UMM

Author : Humas | Selasa, 25 Januari 2022 04:29 WIB

 

Ir. Kusnadi Ikhwani, owner Geprek Group memberikan motivasi kepada wisudawan (Foto : Istimewa)

Salah satu kunci sukses yang harus dimiliki manusia adalah tiga hamzah, yakni amanah, uswah hasanah, serta amal. Ketiganya menjadi modal untuk mengarungi kerasnya zaman dan mendapatkan kesempatan. Hal itu disampaikan owner Geprek Group sekaligus alumnus UMM yang didapuk memberikan motivasi Ir. Kusnadi Ikhwani, owner Geprek Group. Paparan tersebut diberikan pada gelaran wisuda ke-102 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Selasa (25/1). Adapun acara rutin tersebut dilaksanakan dalam beberapa gelombang dengan mematuhi protokol kesehatan ketat.

Kusnadi, panggilan akrabnya mengawali motivasinya dengan cerita perjalanan usaha. Mengawali karir sebagai konsultan di berbagai perusahaan, ia akhirnya berhenti dan memulai usaha di awal tahun 2000an. Berjualan nasi goreng, mie ayam, bakso hingga es rumput ia lakoni. Berharap bisa menemukan peluang mendapatkan rezeki lebih.

“Saya percaya bahwa di setiap kesulitas pasti ada kemudahan. Hingga pada akhirnya di tahun 2010 saya pulang dan memulai berjualan ayam geprek serta menjadi ayam geprek pertama di Indonesia. Alhamdulillah sampai saat ini Geprek Group telah memiliki 38 cabang di berbagai kota serta lebih dari 400 karyawan,” ungkapnya.

Pria yang juga menjadi Dewan Pengawas Lazismu Sragen ini juga memberikan resep untuk menjadi pribadi yang sukses. Diawali dengan sikap visioner yang akan memberikan langkah inovasi bagi masyarakat. Misalnya menjadi pengurus masjid Al-Falah bersama rekan-rekannya. Masjid yang berada di Sragen tersebut bahkan telah menjadi masjid percontohan nasional dengan berbagai fasilitasnya.

Baca Juga : Tiga Mahasiswa FEB UMM Lulus Tanpa Skripsi

Kemudian adapula sikap birul walidain dan senantiasa membaca al-Quran. Menurutnya, semua hal yang dilakukan harus diawali komunikasi dengan Tuhan. Dengan begitu, segala urusan bisa dimudahkan dan dilancarkan. Adapula sikap STW, yakni salat tepat waktu diiringi dengan inspiring.

“Inspiring adalah kepanjangan dari infak pagi dan sering-sering. Ketika berinfak, para malaikat di waktu pagi akan mendoakan kita  agar dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT. Terakhir yakni semua hal yang dikonsumsi harus halal. Karena dengan yang modal yang halal, jalan yang halal, dan konsumsi yang halal, akan memberikan hasil yang halal dan berkah pula,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. mengingatkan para wisudawan bahwa mereka bukan lagi seorang mahasiswa, namun sudah menjadi sarjana. Perubahan status ini sekaligus memberi wisudawan tanggung jawab sosial dan keagamaan. Menurutnya, tidak ada pilihan lain bagi mereka kecuali menunjukkan diri sebagai uswah khasanah di manapun dan kapanpun.

Baca Juga : Mahasiswa UMM Menangi Kejuaraan Olahraga Baru Roundnet Nasional

Maka, rasa percaya diri, komitmen kuat dan bertanggung jawab adalah sikap yang harus senantiasa dipelihara. Fauzan mendorong para wisudawan untuk menyadari bahwa mereka adalahs arjana yang dilahirkan oleh universitas yang memiliki reputasi internasional. Tentu hal ini membuat mereka tidak hanya dilihat dari segi kompetensi tapi juga universitas yang telah meluluskannya.

“Mulai saat ini saudara sudah tidak boleh lagi berpangku tangan dan menunggu. Namun harus menjadi inisiator untuk memulai dan mengeksekusi tindakan-tindakan yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut pula, dilangsungkan penyerahan kepada salah satu wisudawan doktoral yang meninggal dan belum sempat mengikuti gelaran wisuda. Ia adalah Dr. Abdul Ghozin M.Pd.I, seorang pria kelahiran Mojokerto yang juga menjadi pengasuh Pondok Pesantren Hafidzin. Penyerahan ijazah diberikan langsung oleh rektor kepada perwakilan keluarga dari Abdul Ghozin. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image