Pakar Politik FISIP UMM Soroti Gurita Praktik Korupsi Malang Raya
Author : Humas | Jum'at, 03 September 2021 09:11 WIB
|
Salahudin saat menyampaikan orasi ilmiah di Yudisium. (Foto: Istimewa) |
Praktik korupsi di Malang Raya yang menyeret sejumlah pejabat pemerintah ke jeruji besi menjadi topik orasi ilmiah pada Yudisium Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Periode III Tahun 2021. Gelaran yudisiumtersebut diadakan pada Selasa (31/8) lalu di Taman Rekreasi Sengkaling Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Adapun Dr. Salahudin, M.Si, M.PA, pakar politik pemerintahan FISIP UMM memaparkan mengenai jejaring praktik korupsi yang ia teliti di depan 296 peserta yudisium secara virtual.
Salahudin menyebut aktor politik yang terlibat dalam praktik korupsi di Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, umumnya dilakukan oleh kepala daerah dan pejabat eselon I-III. Kemudian juga didukung oleh aktor politisi parlemen. Menurut hasil riset doktor bidang Ilmu Politik tersebut, ada kepentingan kelompok, pribadi, serta bisnis yang terlibat. Sehingga kebijakan APBD yang dirumuskan bersama tidak memihak kepentingan masyarakat.
“Praktik korupsi ini didukung oleh jejaring politik yang melibatkan politik pengaruh dan politik dominasi. Politik pengaruh menggunakan kekuatan politik untuk memengaruhi aktor-aktor lain. Sementara politik dominasi mendorong elit yang berkuasa untuk mengambil dominasi dalam pengambilan keputusan. Mereka jugalah yang akan memengaruhi dominasi aktor-aktor lain sehingga dapat menguasai pengambilan kebijakan,” jelas Salahudin.
Dijelaskan Salahudin, dari situ dapat terlihat bahwa jejaring korupsi sudah mengakar kuat di tiga kota terkait. Korupsi yang terjadi juga dibentuk melalui desain yang diatur secara politik. Menurutnya, ada kepentingan bisnis pada desain yang dibentuk hingga akhirnya dapat mengendalikan kebijakan anggaran dan berujung pada korupsi anggaran.
“Praktik korupsi memberikan gambaran kepada kita sebagai akademisi bahwa beban yang kita pikul akan jauh lebih berat. Perlu adanya gerakan bersama agar muncul kesadaran untuk mengubah struktur pemerintahan dan melakukan aksi nyata. Lain daripada itu adalah untuk meminimalisir praktik korupsi di daerah kita masing-masing,” ungkapnya.
Adapun penyelenggaraan yudisium itu menggunakan sistem belnded dan standar protokol kesehatan yang ketat. Acara ini juga bisa disimak melalui tayangan live streaming Youtube FISIP UMM. Ditemui di kesempatan yang sama, Zaenal Abidin, M.Si selaku ketua panitia yudisium mengatakan pemilihan venue outdoor ini bertujuan untuk memberikan kesan berbeda. “Kami ingin memberikan kesan yang menarik untuk para calon wisudawan. Oleh karenanya kami memilih di luar ruangan ketimbang di dalam ruangan yang biasa dilakukan,” jelas Zaenal.
Pada yudisium periode III itu, terbaik pertama tingkat fakultas diperoleh oleh Ani Nuraini dari Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial dengan IPK 3,96. Kemudian terbaik kedua diraih oleh calon wisudawan dari Prodi Hubungan Internasional yang bernama Cindy Rezma Fanny dengan perolehan IPK 3,90. Sedangkan terbaik ketiga berhasil dirdidapat oleh Syaqila Febriani Noor Muthia dari Prodi Kesejahteraan Sosial dengan IPK 3,87. (*/syi/wil)
Shared:
Komentar