Peluang Usaha Baru, Prodi Kehutanan UMM Buka CoE Essential Oil
Author : Humas | Sabtu, 12 Februari 2022 02:17 WIB
|
Para mahasiswa peserta kelas CoE essential oil. (Foto: Syifa Humas) |
Essential oil merupakan produk hasil hutan yang mempunyai nilai jual tinggi. Namun di Indonesia, penggunaannya masih banyak mengandalkan hasil impor dari negara lain. Melihat peluang tersebut, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyediakan program kelas Center of Excellence (CoE) Essential Oil. Adapun program ini dibuka untuk mahasiswa UMM dan nantinya juga untuk masyarakat yang ingin mendalami aspek terkait.
Ketua Program Studi (Prodi) Kehutanan, Galit Prakosa, S.Hut., M.Sc. mengatakan bahwa program ini digagas agar mahasiswa memiliki keterampilan kerja lapangan secara langsung. Utamanya bersama beberapa industri dan dunia kerja (Iduka) yang sudah digaet. Pemilihan essential oil sendiri juga bertujuan agat dapat membuka peluang wirausaha bagi para peserta. Apalagi hanya ada segelintir pihak saja yang menggelutinya.
“Sampai saat ini, prodi kehutanan sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama sederet perusahaan. Salah satunya yakni PT. Pemalang Agro Wangi (PAW). Dalam waktu dekat, kami juga akan mengajak perusahaan-perusahaan lain untuk mengembangkannya. Saat ini pun kami sudah menjajaki kerja sama bersama PT. Lantai Hutan dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro),” ungkap Galit.
Lebih lanjut, dosen kelahiran Madiun tersebut mengatakan para peserta nanti akan diajari proses penanaman biji atsiri sampai pemasaran produk essential oil ke masyarakat. Pengajaran dari hulu ke hilir ini dilakukan agar mereka lebih paham masing-masing tahapan produksi. Adapun untuk tahun-tahun awal, peserta hanya akan diambil dari mahasiswa UMM. Namun, tidak menutup kemungkinan akan dibuka untuk masyarakat umum.
“Selain UMM, sebenarnya ada beberapa lembaga pembelajaran lain yang berfokus pada produksi essential oil. Namun proses pembelajarannya hanya terbatas pada sampel-sampel di beberapa tahapan produksi. Berbeda dengan kelas CoE UMM yang mana akan memberikan paparan pada masing-masing tahapan,” kata Galit.
Adalun lama pelaksanaan program ini sekitar dua semester. Semester pertama para peserta akan dikirim ke beberapa industri untuk melakukan magang. Selain itu juga mendapat materi langsung dari pihak industri. Kemudian pada semester kedua, mereka diminta untuk menerapkan langsung ilmu yang didapat di daerah Pujon Hill.
“Tak hanya mendapat keterampilan pengolahan essential oil, mahasiswa yang dirasa memiliki kemampuan unggul kemungkinan besar akan direkrut oleh dunia industri. Saya tentu berharap, program ini dapat membantu keterserapan lulusan Kampus Putih menjadi tenaga kerja di bidang essential oil. Disamping itu juga dapat memberikan gambaran pada mahasiswa mengenai prospek kerja bagi jurusuan kehutanan di masa depan,” ujarnya mengakhiri. (syi/wil)
Shared:
Komentar