Pengalaman di UMM Antar Robby Aditya Jadi Direktur English First

Author : Humas | Jum'at, 13 Mei 2016 10:07 WIB
Direktur English First (EF) Malang, Robby Aditya.

BERBEKAL pengalaman sebagai mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan dosen Language Center (LC) UMM, Robby Aditya kini sukses menjadi direktur English First (EF) Malang. Kesuksesannya ini tak mudah ia gapai, banyak lika-liku perjuangan yang harus ia lalui. 

Pria yang akrab disapa Mr. Adit oleh para siswanya di EF ini mengawali karirnya dengan tidak mudah. Lulus dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Muhammadiyah di Yogjakarta tahun 1991, ia tidak langsung melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi karena keterbatasan biaya. “Saya harus bekerja di Malaysia selama empat tahun untuk mengumpulkan biaya agar bisa kuliah,” ujar alumni program studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM ini. 

Setelah merasa cukup, tahun 1995 ia akhirnya memilih UMM untuk melanjutkan pendidikannya. Ia berhasil masuk ke UMM tanpa tes. "Memang waktu itu UMM memberikan kesempatan bagi lulusan dengan nilai ijazah diatas 7.5," terangnya. 

Sekalipun memilih jurusan Bahasa Inggris, Adit mengungkapkan, selama di SMA dirinya sama sekali tidak mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris yang ia dapatkan selama bekerja di Malaysia menjadi dasar yang membuat ia yakin bisa menempuh studinya dengan baik di jurusan tersebut. "Meski bekal bahasa Inggris yang saya dapatkan di Malaysia hanya basic saja, saya merasa itu cukup untuk bisa berkembang," ujarnya. 

Selain itu, Adit merasa yakin bisa sukses di jurusan tersebut adalah karena saudara kembarnya. Saat ia mengawali kuliah saudara kembarnya baru saja lulus dari Prodi Bahasa Inggris UMM dan tengah menjadi staf pengajar di LC. "Itu yang membuat saya semakin yakin kalau saya juga bisa sukses di sini," ungkapnya. 

Hal tersebut mampu ia buktikan. Di semester pertama, ia mampu meraih indeks prestasi mengagumkan, 3.91. Namun capaian itu tidak membuat dirinya berpuas diri. Ia masih merasa banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Hingga akhirnya, sebelum masa kuliah berakhir, tepatnya di semester delapan, dirinya bisa menyamai capaian saudara kembarnya dengan ditunjuk sebagai staf pengajar di LC. Ia mengajar di LC selama dua tahun. 

Meski masa studinya sempat terhambat karena mengajar. Ia akhirnya lulus pada 2000. Hebatnya, ia berhasil menyelesaikan skripsinya  hanya dalam waktu satu bulan. Bukan hanya itu, ia juga berhasil menjadi lulusan terbaik di periode tersebut. "Mengajar di LC menjadi bekal yang memudahkan saya dalam mengerjakan skripsi," paparnya. 

Setelah lulus, Adit mencoba mencari pengalaman bekerja di tempat lain. Hingga suatu ketika, ia tidak sengaja membaca lowongan pekerjaan di sebuah surat kabar sebagai tenaga pengajar di EF. Ia tidak membuang kesempatan itu dan mengirimkan lamaran ke EF. 

Saat itu, jelas Adit, ada ratusan orang yang mengajukan lamaran di EF. Dari jumlah tersebut hanya dirinya yang berhasil lolos dan masuk sebagai tenaga pengajar di lembaga tersebut. "Skill dan pengalaman yang saya dapat selama menempuh studi di UMM sangat menunjang hingga saya bergabung di EF," katanya. 

Jalan berliku ia tempuh untuk mengembangkan karir di EF. Lika-liku tersebut dijalaninya dengan penuh ketekunan dan semangat pantang menyerah. Banyak kesuksesan yang berhasil Ia raih bersama EF selama 16 tahun bergabung. Hinga saat ini dirinya bisa menjadi seoarang center director di EF Malang. Semua kendali di EF Cabang Malang berada di bawah wewenangnya. 

Ia mengatakan, memang tidak mudah untuk mencapai kesuksesan. Butuh keyakinan dan konsekuensi dalam menjalani sesuatu yang sudah menjadi pilihan. Menurutnya, hal tersebut bisa mengembangkan kemampuan yang dimillikinya hingga mencapai puncaknya. "Man Jadda Wa Jadda, tidak ada hasil yang menghianati usaha," jelasnya. 

Adit yakin, banyak alumni UMM yang memiliki kualifikasi yang sangat baik. Ia berpesan agar mahasiswa UMM tidak hanya mengembangkan diri dari sisi keilmuan saja namun juga membangun jaringan dengan berbagai pihak. "Itulah ilmu yang akan membedakan diri kita dengan orang lain dan yang akan menunjang pengembangan karir kita ke depan ," pungkasnya. (gas/han) 

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image