Pengelolaan Sampah Jadi Fokus Aksi Hari Bumi DIMPA UMM

Author : Humas | Rabu, 26 April 2017 13:44 WIB
Pembina DIMPA UMM Rina Wahyu Setyaningrum, M.Ed. (depan podium) di salah satu rangkaian kegiatan Aksi Hari Bumi 2017. 

PENGELOLAAN sampah menjadi tema besar rangkaian peringatan Hari Bumi yang berlangsung lebih dari sepekan (18-25/4). Rangkaian kegiatan yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Divisi Mahasiswa Pecinta Alam (DIMPA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu diawali dengan lomba mengumpulkan sampah dan foto bertema lingkungan yang selanjutnya ditutup dengan talkshow bertema “Satu Aksi Selamatkan Bumi” di depan area panjat dinding (wall climbing) DIMPA UMM, Selasa (25/4).

Ketua panitia kegiatan, Bias Riantaka menjelaskan, kategori sampah yang dilombakan yakni botol kaca, plastik, dan kemasan makanan ringan berbahan aluminium foil. Dari kedua jenis lomba, diambil dua pemenang, yang masing-masing mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan senilai 500 ribu dan 250 ribu.

Selama lima hari pelaksanaan lomba, kata Bias Riantaka, terkumpul hingga 40 karung sampah. Nantinya, setelah dipisahkan sesuai jenisnya, sampah-sampah ini akan dijual. Uang hasil penjualan akan didonasikan pada korban bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.

Sementara itu, hadir sebagai pembicara talkshow kepala bidang pengelolaan sampah Dinas Kebersihan Kabupaten Malang, Renung Rubiyatadji, MM, Project Officer Klinik Asuransi Sampah, Taufiqurrahman, dan anggota luar biasa DIMPA sekaligus praktisi pengolah sampah probiotik, Parwito.

Kedua narasumber ini akan mengupas habis persoalan sampah dan pengelolaannya. Parwito misalnya, selama ini bergelut mengelola sampah hasil pertanian menjadi pupuk organik. Sementara Renung telah berhasil membimbing Desa Talangagung di Kabupaten Malang untuk mengolah sampah hingga menghasilkan gas metan sehingga telah berhenti menggunakan LPG sepenuhnya.

Pembina DIMPA UMM Rina Wahyu Setyaningrum, M.Ed. mengatakan, kegiatan DIMPA yang bekerja sama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) UMM dan Climate Change Frontier ini juga sebagai salah satu dukungan terhadap program kampus. “Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan DIMPA untuk menyukseskan program Green and Clean yang digagas UMM,” ujarnya.

Selain mengadakan lomba dan talkshow, DIMPA juga menyusun program jangka panjang. DIMPA akan berkolaborasi dengan mahasiswa Public Relation Ilmu Komunikasi UMM untuk membentuk Polisi Sampah. Polisi sampah yang dimaksud yakni mahasiswa yang secara diam-diam (candid) mengambil gambar mahasiswa yang membuang sampah sembarangan di area kampus.

Mahasiswa yang tertangkap kamera membuang sampah sembarangan ini, fotonya akan dicetak pada sebuah spanduk dan dipasang di area kampus yang banyak dilewati mahasiswa. “Ini adalah bentuk sanksi sosial pada mereka yang membuang sampah sembarangan tersebut. Dengan begitu, kami berharap mereka tidak mengulangi membuang sampah sembarangan,” imbuh Bias yang juga mahasiswa program studi Kehutanan 2014 itu. (ich/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image